Hadirnya tafsir sebagai penjelas terhadap ayat Al-Qur`an sepertinya menjadi salah satu kajian yang sangat menarik dan penting untuk dilakukan. Pasalnya tafsir menjadi salah satu legitimasi ummat dalam menjalankan kehidupannya. Karena pentingnya tafsir, itu artinya hadirnya para mufassir menjadi sangat penting pula sebagai orang yang menafsirkan. Seluruh metode mufassir dalam menafsirkan Al-Qur`an terbagi kepada empat metode umum. Namun diantara keempat itu masing-masing mufassir memiliki kehasan dalam menafsirkan. Tidak terkecuali untuk seorang mufasiir yang bernama Al-Alusi. Kitab Ruh Al-Ma’ani menjadi produk tafsir yang ia susun memiliki kekhasan meskipun bermanhaj tahlili yang juga dimiliki oleh mufassir lainya, namun kehadiran tafsir yang dilakukan Al-Alusi ini mampu menghadirkan metode khas yang memadukan sumber ma’tsur, ra’yu dan isari. Hal ini dengan apik dituangkan oleh Al-Alusi dalam kitabnya seperti contoh saat Al-Alusi mengkritisi riwayat-riwayat israiliyat. Penelitian yang dilakukan dengan liblary murni melalui metode deskriptif analisis yaitu menjelaskan tentang apa saja kekhasan metode yang dilakukan Al-Alusi dalam kitabnya.
Copyrights © 2021