Sistem absensi manual sudah tidak relevan, sebab mudah dimanupalsi dan dianggap tidak ramah lingkungan. Sistem absensi manual juga disebut boros waktu dan biaya, serta menimbulkan pelanggaran terhadap disiplin kinerja pegawai. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya pelanggaran kedisiplinan, maka mulai diterapkannya penggunaan sistem absensi finger print, termasuk di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Buton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan absensi finger print untuk meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil pada Sekretari DPRD Kabupaten Buton. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk menganalisis, yaitu: 1) pemahaman, pegawai sudah memahami dan mampu beradaptasi terhadap penerapan absensi finger print, 2) tepat sasaran, pegawai memahami bahwa absensi fnger print merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kedisiplinan, 3) tepat waktu, pegawai merasa termotivasi untuk datang tepat waktu, 4) tercapainya tujuan, tingginya angka kedatangan pegawai yang tepat waktu menunjukkan bahwa tujuan penerapan absensi finger print sudah tercapai, dan 5) perubahan nyata, dibuktikan dengan semakin rendahnya jumlah pegawai yang absen baik karena sakit, izin, cuti, dan lain sebagainya. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan absensi finger print di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Buton sudah cukup efektif untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022