Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DAN PELATIHAN MANAJEMEN USAHA BAGI PENGRAJIN KAIN TENUN TRADISIONAL DI DESA WABULA KECAMATAN WABULA KABUPATEN BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA Ansar Suherman; Sry Mayunita; Mahyudin Mahyudin
Dharmakarya Vol 7, No 3 (2018): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i3.19062

Abstract

ABSTRACT. Small and medium enterprises, including home industries in regions in Indonesia, experience almost the same problems, namely low productivity, one of which is caused by business management that is still very traditional and the absence of use or use of information and communication technology to support goods promotion activities or services produced. The problem encountered by partners in this program is that the business management carried out is still very simple, does not have a good and neat bookkeeping system, so that profits and losses cannot be detected properly, and the marketing network that is owned is very limited, and does not have the ability to use technology Information as a media for promotion and marketing. Business management training and training in the use of information and communication technology in the form of using social media by maximizing social networks is expected to increase turnover or productivity levels of partners. With the aim of this activity, can provide solutions in the form of the ability to make bookkeeping, technical ability to get business assistance from other parties, and the motivation. Keyword: Social Media, Business Management, Traditional Woven Fabrics. ABSTRAK. Usaha kecil menengah termasuk industri rumah tangga yang terdapat di daerah-daerah di Indonesia mengalami permasalahn yang hampir sama yakni rendahnya produktifitas yang salah satunya disebabkan oleh manajemen usaha yang masih sangat tradisional dan belum adanya pemanfaatan atau penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan promosi barang atau jasa yang dihasilkan. Permasalahan yang ditemui di pada UKM yang menjadi mitra dalam program ini adalah Manajemen usaha yang dijalankan masih sangat sederhana, belum memiliki sistem pembukuan yang baik dan rapi, sehingga keuntungan maupun kerugian tidak dapat terdeteksi dengan baik, dan jaringan pemasaran yang dimiliki sangat terbatas, serta belum memiliki kemampuan penggunaan Teknologi Informasi sebagai media promosi dan pemasaran. Pelatihan manajemen usaha dan pelatihan pemanfaatan tekonologi informasi dan komunikasi berupa pemanfaatan media sosial dengan memaksimalkan jejaring-jejaring sosial diharapkan mampu meningkatkan omset atau tingkat produktifitas para mitra. Dengan tujuan kegiatan ini, dapat memberikan solusi berupa kemampuan membuat pembukuan, kemampuan teknis mendapatkan bantuan usaha dari pihak lain, dan adanya motivasi berusaha. Kata kunci: Media Sosial, Manajemen Usaha, Kain Tenun Tradisional.
Democratic Elections in Baubau City L.M. Azhar Sa'ban; Andy Arya Maulana Wijaya; Sry Mayunita
JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan) : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah Vol 5 No 1 (2020): JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan) : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jip.5.1.2020.47-55

Abstract

The objectives study is about the role of the Election Commission(KPU) and the Election Supervisory Agency(BAWASLU) in the supporting post-conflict local elections in Baubau city. The reason is the BauBau City KPU as the official organizer of the General Election and has a role in nominating administration matters so that support exhibited. Maintaining the Quality of Regional Election of Baubau City Election Commission increases the Political Participation of Society in the implementation of the 2018 Baubau City Election through Socialization of Regional Election, Forming Democratic Volunteers, promoting education for elections, and the Role of Mass Media. Likewise, with the role of the Election Supervisory Agency of Baubau city as the local elections monitoring institution in saving the way of the Pemilukada in 2018. The method used in this study is a qualitative method with the type of literature study. The results of this study are the role of the Election Commission and the Election Supervisory Agency of Baubau City in supporting the approved post-conflict local elections. Behind the success of the Local Election in BauBau City, there is Election Commission that organizes BauBau City Election and Election Supervisory Agency which provides guidance and supervision of the implementation of post-conflict local elections
Efektifitas Sistem Absensi Finger Print dalam Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Sekretariat DPRD Buton Sry Mayunita; Siti Hidayatul Jumaah
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 1 No. 2 (2022): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v1i2.19

Abstract

Sistem absensi manual sudah tidak relevan, sebab mudah dimanupalsi dan dianggap tidak ramah lingkungan. Sistem absensi manual juga disebut boros waktu dan biaya, serta menimbulkan pelanggaran terhadap disiplin kinerja pegawai. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya pelanggaran kedisiplinan, maka mulai diterapkannya penggunaan sistem absensi finger print, termasuk di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Buton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan absensi finger print untuk meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil pada Sekretari DPRD Kabupaten Buton. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk menganalisis, yaitu: 1) pemahaman, pegawai sudah memahami dan mampu beradaptasi terhadap penerapan absensi finger print, 2) tepat sasaran, pegawai memahami bahwa absensi fnger print merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kedisiplinan, 3) tepat waktu, pegawai merasa termotivasi untuk datang tepat waktu, 4) tercapainya tujuan, tingginya angka kedatangan pegawai yang tepat waktu menunjukkan bahwa tujuan penerapan absensi finger print sudah tercapai, dan 5) perubahan nyata, dibuktikan dengan semakin rendahnya jumlah pegawai yang absen baik karena sakit, izin, cuti, dan lain sebagainya. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan absensi finger print di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Buton sudah cukup efektif untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai
Modal Sosial Dan Strategi Alternatif Penanganan Konflik Masyarakat Andy Arya Maulana Wijaya; Sry Mayunita
Kybernan: Jurnal Studi Kepemerintahan Vol 2 No 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/kybernan.v4i1.308

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji korelasi antara modal sosial dan konflik sosial yang mendasasi terjadinya kasus pembusuran di Kota Baubau. Kasus ini cukup meresahkan masyarakat karena pelaku adalah pelajar di Kota Baubau. Kajian dilakukan melalui pendekatan modal sosial, sehingga memungkinkan untuk melakukan pengamatan terhadap masalah perilaku pelajar sebagai pelaku pembusuran dalam kelompok sosialnya. Kajian ini menemukan bahwa, komponen modal sosial yakni kepercayaan, norma sosial dan kerjasama dalam lingkungan sosial pelaku pembusuran berlangsung tertutup, dalam artian hanya sebatas pada kelompoknya saja. Hal ini berlaku oleh karena, beberapa factor yang mendasari munculnya perilaku pembusuran di kalangan pelajar yakni, pertama; konflik antar lingkungan yang terus berulang, kedua; lingkungan pertemanan yang terpilah oleh konflik, ketiga; kurangnya interaksi positif dengan orang tua dan guru di sekolah, keempat; terdapat dendam yang diwariskan dan menjadi acuan pelajar dalam lingkungan pergaulannya.
Diskurusus Kebijakan Publik Model Incremental Harry Fajar Maulana; Sry Mayunita; Hastuti Hastuti; Andy Arya Maulana Wijaya
Kybernan: Jurnal Studi Kepemerintahan Vol 1 No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/kybernan.v3i1.330

Abstract

Salah satu kesulitan dalam kebijakan publik adalah efisiensi waktu, dimanakebijakan akan selalu melibatkan waktu, tenaga dan materi yang cukup panjang. Artikel inibertujuan untuk memberikan beberapa perspektif untuk medeskripsikan usahapembuatan kebijakan publik dengan sederhana. Melalui pendekatan inkremental, artikelyang didasarkan pada studi pustaka ini mencoba mengurai berbagai persepektif tentangkebijakan publik model inkremental. Maka, artikel ini menemukan bahwa modelInkremental dapat dinyatakan sebagai sebuah model kebijakan yang dilakukan denganmendesain ulang kebijakan yang ada namun masih dalam koridor rangka utama kebijakanasalnya. Model Inkremental dilakukan untuk menghadapi masalah yang membutuhkanpenanganan dengan waktu yang cukup singkat. Tantangannya adalah dalam modelkebijakan ini, seringkali membutuhkan ketelitian aktor kebijakan dan pilihan-pilihanalternatif yang tidak mudah.
Peningkatan Kemampuan Aparatur Desa Dalam Tata Kelola Pelaporan Keuangan Desa Junaid Gazalin; La Asiri; Mansur Mansur; Sry Mayunita; Kastan Kastan; Rahmat Wiranto; Jumadil Jumadil; Ranti Ranti; Hanafi Hanafi
Journal of Community Development Vol. 3 No. 1 (2022): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i1.62

Abstract

This community service activity (PKM) aims to increase the understanding and ability of the Sandang Pangan Village apparatus, Sampolawa District, South Buton Regency, in village administration governance as regulated by Permendagri No. 14 of 2016 concerning Guidelines for Village Government Administration and Permendagri No. 20 of 2018 concerning financial management. village. To create regularity in village administration, it is necessary to provide assistance in the preparation of administrative reporting, especially good and correct village financial reporting management. The purpose of community service activities is assistance and guidance to government officials, using the Participatory Learning and Action (PLA) approach or Participatory Learning and Practice Process. PLA is a community empowerment method consisting of a learning process (training, brainstorming, and discussion). The results of this service activity are 1) Village officials have known and understood good and correct village financial reporting management, as evidenced by the results of the training in the form of a draft report document according to the guidelines from the Ministry of Home Affairs regulations. 2) Village administration and village financial reporting so far have not been in accordance with the rules for their preparation, disorganized and irregular that has been carried out by village officials, changed for the better with the creation of a report module that is structured according to village administration. For this reason, efforts to improve the ability of village officials require a scheduled training program so that their competence in preparing report governance will be even better in the future.
Strategi Pemasaran dalam Pengembangan Desa Wisata di Lantan Kabupaten Lombok Tengah Nur Inzana; Sry Mayunita; Siti Hidayatul Jumaah
Jurnal Ranah Publik Indonesia Kontemporer (Rapik) Vol. 1 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.83 KB) | DOI: 10.47134/rapik.v1i2.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran dalam pengembangan desa wisata di Desa Lantan Kabupaten Lombok Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu pertama, tahapan analisis situasi melalui analisa SWOT dan analisa usaha pemasaran sebelumnya. Kedua, tahap penetapan tujuan, dimana tujuan pemasaran yang ada di Desa Lantan sudah tepat, spesifik, dan terukur. Ketiga, tahap perencanaan strategi, melalui identifkasi nilai-nilai budaya yang ada dan potensial, pemberdayaan potensi untuk dikembangkan, dan peningkatan koordinasi, infromasi, serta promosi. Keempat, tahap penentuan taktik dengan melobi kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kecamatan. Kelima, tahap implementasi, yakni aksi dengan promosi melalui berbagai macam media.
Peran Pemerintah Desa dalam Menangani Pencegahan Pernikahan Usia Dini Terhadap Pengaruh Pergaulan Bebas di Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan Wa Nur Fida; Sry Mayunita; Fitri Aisyah Rahim
JIKA (Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan) Vol. 5 No. 2 (2022): Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.878 KB)

Abstract

This study uses qualitative research with a case study approach. The purpose of this study was to see how the role of the village government in dealing with early marriage on the influence of promiscuity on Siompu Island, South Buton Regency. The results of this study indicate that the village government's first efforts included: a) increasing and raising awareness of the people of Siompu Island that the importance of the role of the village government in dealing with the problem of the influence of promiscuity which causes marriage at an early age on Simpu Island, South Buton Regency. b) Obtain factual data and documentation that the village government plays an active role in dealing with the problem of promiscuity which causes early marriage on Siompu Island, South Buton Regency. c) provide understanding to the community about the influence of promiscuity which causes marriage at an early age so that people do not underestimate and neglect their responsibilities as parents.
SOSIALISASI PENATAAN KINERJA PEGAWAI HUMAS POLRES BAUBAU DALAM MENINGKATKAN MOTIVIASI KERJAPADA BIDANG KEMUMASAN DI POLRES BAUBAU SULAWESI TENGGARA Wa Nur Fida; Sry Mayunita; Muh. Rizal Ardiansyah Putra; Amrin Amrin; Jundi Syahrul Ramadan
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 5: Mei 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkeja dalam bidang kehumasan bukan hanya pengetahuan yang dimiliki saja terhadap bidang tersebut namun juga memiliki skil yang luar biasa untuk meningakatkan kemajuan humas polres baubau sulwesi tenggara pada lingkungan masyarakat dan public. Penataan kinerja pengawai dengan memberikan kerja sesuai pengalaman dan pengetahuannya seorang pengawai tentu menumbuhkan Motivasi kerja serta akan meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja. Sebagaimana di polres baubau selain kinerja mereka memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat mereka juga menumbuhkan kepercayaan di masyarakat terhadap tugas dan tanggung jawab mereka di berbagai media dengan menggunakan humas. Sebaimana yang kita ketahui pekerjaan humas bukan hanya memberikan citra positif terhadap lembagga tertentu, Humas juga mempunyai tugas meningakatkan kepercayaan masyarakat dan public terhapad mereka dengan bagaimana mereka selalu bersosialisai di masyarakat dan bekerja sama dengan masyarakat.
PENANGANAN RESIKO STUNTING BERBASIS DATA TINGKAT KECAMATAN MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH Armin Saimu; Nastia Nastia; Sry Mayunita
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 4 No 1: Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v4i1.2591

Abstract

Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Berdasarkan parameter persentase Stunting Berbasis Data kelurga beresiko stunting memiliki status ekonomi keluarga rendah, yaitu terdapat 77 responden (90,6%) mempunyai status ekonomi keluarga kurang dari Rp. 500.00, dan 8 responden (9,4%) mempunyai status ekonomi diatas Rp.500.000; Mempunyai perbedaan pendidikan, yaitu 52 responden (61,2%) berpendidikan SD, 15 responden (17,6) berpendidikan SMP, 13 responden (15,3%) berpendidikan SMU, dan 5 responden (5,9%) memiliki pendidikan strata I; Adanya perbedaan fasilitas sanitasi lingkungan menjadi penyebab keluarga berisiko stunting, yaitu 21 responden (24,7%) tersedia tempat pembuangan sampah di area rumah dan 64 responden (75,3%) tersedia tempat pembuangan sampah di area pemukiman; Adanya perbedaan sumber air minum utama, yaitu 74 responden (87,1%) menggunakan ledeng/pam dan 11 responden (12.9%) menggunakan air kemasan/isi ulang; 2) melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kecamatan Mawasangka Tengah melakukan percepatan penurunan Stunting melalui Penyuluhan, Fasilitasi Pelayanan Rujukan, dan Fasilitasi Penerimaan Program Bantuan Sosial. Hasil penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti bahwa Program penyuluhan penurunan resiko stunting sudah dilakukan sejak dari calon pengantin, dan pendampingan juga dilakukan kepada Ibu Hamil. Fasilitas rujukan dihubungkan dengan kerjasama sektoral yang dilakukan oleh BKKBN antara Lain Dinas Kesehatan, Puskesmas Mawasangka Tengah dan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Buton Tengah. Oleh karena itu, peran lintas sektor sangat penting dalam penanganan stunting. Dan BKKBN Kecamatan Mawasangka Tengah dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Tengah memberikan Bantuan Sosial kepada keluarga beresiko stunting di Kelurahan Lakorua, bantuan sosial berupa pemberian makanan tambahan pada balita, Memberikan tablet zat besi kepada ibu hamil dan remaja putri, hal ini dilakukan supaya mencegah terjadinya bayi stunting.