Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh unit donor darah yang diselenggarakan oleh organisasi sosial. PMI terus mengkampanyekan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup (lifestyle). Setiap tahunnya, PMI menargetkan hingga 4,5 juta kantong darah sesuai dengan kebutuhan nasional, sesuai WHO yaitu 2% dari jumlah penduduk untuk setiap harinya.Kegiatan donor darah merupakan salah satu tindakan menolong orang lain yang dalam perspektif psikologi disebut sebagai perilaku altruisme. Salah satu faktor yang mempengaruhi suatu perilaku adalah pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara empiris hubungan antara pengetahuan tentang donor darah dengan perilaku altruisme pada warga Dusun Gatak 1, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul. Metodologi deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel yaitu 116 warga Dusun Gatak 1, Nestirejo, Tajungsari. Alat ukur kuesioner pengetahuan tentang donor darah. Hasil analisis data menggunakan teknik korelasi Pearson menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,230 dengan nilai p = 0,013 (p < 0,05). Terdapat hubungan positif antara pengetahuan tentang donor darah dengan perilaku altruisme pada warga Dusun Gatak 1, Ngestirejo, Tanjungsari. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki, maka semakin tinggi tingkat perilaku altruisme pada warga. Melalui pendekatan psikologi, upaya peningkatan promosi donor darah dan peningkatan minat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan donor darah diperlukan sehingga kebutuhan darah khususnya di Kabupaten Gunungkidul terpenuhi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020