Pengaruh proses menua menimbulkan berbagai masalah baik secara dari fisik, biologis maupun mental. Dalam proses menua, sel otak juga mengalami penuaan dan kehausan. Ini berakibat pada proses berfikir lansia yang menjadi lamban, sulit berkonsentrasi, dan kemampuan daya ingatnya menurun. Salah satu teknik non farmakologi yang efektif untuk meningkatkan fungsi kognitif adalah dengan melakukan senam otak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas senam otak terhadap fungsi kognitif pada lansia dengan demensia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan Quasi-eksperimental pretest and posttest one-group design yang dilakukan dari tanggal 02-16 November 2019 dengan jumlah sampel 12 orang lansia yang mengalami demensia ringan dan sedang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Data dikumpulkan dengan lembar observasi MMSE, kemudian data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik paired samples T test. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separoh (58,3%) lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dengan kategori ringan sebelum dilakukan senam otak dan lebih dari separoh (75%) lansia mengalami peningkatan fungsi kognitif dengan kategori normal sesudah dilakukan senam otak. Hasil uji statistik didapatkan pValue <0,05 dan selisih CI sebanyak 3 poin setelah dilakukan senam otak sehingga Ha diterima yaitu senam otak efektif terhadap fungsi kognitif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan diharapkan kepada lansia dapat melakukan senam otak secara efektif dan teratur. Bagi petugas panti agar dapat menerapkan senam otak sebagai suatu program dalam rencana kegiatan atau aktifitas rutin di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman
Copyrights © 2020