Budidaya tanaman kentang hitam (Coleus tuberosum) belum dilakukan secara serius oleh masyarakat. Padahal tanaman ini memiliki potensi yang sangat baik sebaik sumber pangan alternatif. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kemampuan pembentukan perakaran stek pucuk 9 kultivar kentang hitam hasil koleksi dari beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Nusa tenggara Barat. Bahan tanam berupa stek pucuk sepanjang 10 cm dengan menyertakan 6 daun yang diambil dari tanaman induk berumur 3 bulan. Bahan stek setiap kultivar diletakkan dalam media tanam berupa pasir pada ember plastik masing-masing sebanyak 20 stek. Pengamatan pembentukan akar dilakukan secara distruktif dengan cara mencabut stek. Pengamatan terhadap komponen saat pembentukan akar dilakukan setiap hari, sedangkan panjang akar, jumlah akar, berat basah dan berat kering tunas dilakukan terhadap 3 stek sampel setelah stek berumur 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan kultivar asal K8 dan K9 memiliki kemampuan pembentukan akar yang lebih cepat dibanding kultivar yang lain, yaitu berturut-turut 5 hari dan 6 hari. Kultivar K8 dan K9 juga menghasilkan jumlah akar, panjang akar, berat basah dan berat kering terbaik. Berdasarkan hal ini maka kultivar K8 dan K9 memiliki kemampuan pembentukan perakaran terbaik. Kata kunci : Kentang Hitam, Stek Pucuk, Kultivar
Copyrights © 2013