Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran yang dilaksanakan, menganalisis faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan strategi pemasaran, dan membuat rekomendasi strategi pemasaran jagung ke depan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif naturalistic. Data primer dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Sampel ditentukan secara purposive sampling yang diperoleh dari 20 orang yang terdiri dari 6 orang penentu kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo, 3 orang penampung jagung di tingkat gudang atau eksportir dan 11 orang petani. Data dianalisis secara kualititatif deskriptif yang didukung oleh teknik analisis SWOT dengan memilah SO, WO, ST, WT. Hasil penelitian ini menemukan bahwa : 1) strategi pemasaran sekarang ini masih terbatas pada pelaksanaan marketing mix (produk, harga, distribusi promosi), dan belum dilaksanakan secara maksimal. 2) Faktor-faktor penghambat pelaksanaan strategi pemasaran yang perlu diperhatikan, yaitu : a) adanya kesenjangan antara produksi potensial dan produksi actual, b) adanya kesenjangan antara daerah sentra produksi akibat akses jalan agropolitan yang belum seluruhnya terbangun, c) tingginya harga sarana produksi terutama benih jagung dan pupuk sehingga petani tidak mampu membeli. d) akses petani ke lembaga-lembaga keuangan sangat terbatas karena masalah penjamin kredit dan manajemen usaha tani, e) potensi lahan untuk pengembangan jagung semakin terbatas, f) belum selarasnya kebijakan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, g) masih kurangnya informasi yang diterima petani tentang teknologi. 3) dalam pelaksanaan straregi pemasaran jagung ke depan ada dua strategi yang diperlukan, yaitu : a) strategi guna mencapai keunggulan bersaing dalam bidang pertanian. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan : Strategi Korporasi, Strategi Bisnis, Strategi Fungsional. b) strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing produk. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan : strategi marketing mix (4P), strategi diferensiasi, strategi branding dan strategi positioning. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran ( marketing mix) mulai dari produk, harga, tempat, dan promosi belum dilaksanakan dengan baik. Untuk itu disarankan agar Pemerintah Provinsi Gorontalo lebih meningkatkan pelaksanaan strategi pemasaran bukan hanya marketing mix tetapi juga memperhatikan elemen-elemen lain pemasaran seperti; deferesiasi, dan positioning, serta kelembagaan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018