AbstrakTulang ikan kambing-kambing merupakan salah satu hasil samping produk perikanan yang belum maksimal pemanfataannya. Tulag ikan kambing-kambing dapat dimanfaatkan sebagai gelatin. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi asam asetat terhadap jumlah rendemen gelatin yang dihasilkan. Perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah penambahan pelarut asam asetat dengan konsentrasi berbeda yaitu 1%, 2% dan 3% selama 24 jam, metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Konsentrasi asam asetat yang digunakan berpengaruh terhadap jumlah rendemen gelatin yang dihasilkan. Rendemen tertinggi dihaslkan menggunakan konsentrasi asam asetat 3% yaitu 2,90% dari jumlah bahan baku tulang ikan. Gelatin yang diperoleh memiliki nilai kadar air sebesar 13,54%, abu 18,62% dan lemak sebesar 0,3%.Kata kunci: asam asetat; tulang ikan; ikan kambing-kambing; FTIR; gelatinAbstractKambing-kambing’s fish bone is one of the most potential solid waste as biomaterials. Not only fish skins, fish bones waste also can be used as gelatin, because it is contained collagen. Bone collagen can be hydrolyzed into a gelatin. The purpose of this research is to study the effect of adding acetic acid with different concentration. The treatment apllied was the addition of acetic acid with different concentrations 1%, 2% and 3% with immersion of fish bone for 24 hours. Acetic acid concentrations used has an effect for the gelatin yield. Acetic acid 3% concentration was the best treatment of concentration with the best yield. The yield of gelatin obtained was 2.90% from total fish bone samples. It has moisture content of 13.54%, ash content of 18.62% and fat content of 0.3%.Keywords: acetic acid; fish bone; kambing-kambing fish; FTIR; gelatin
Copyrights © 2018