Saat ini penyedia jasa logistik (Third Part Logistic,3PL) mengalami kecenderungan pertumbuhan karena demand yang pesat. Bagian Operasional dari penyedia jasa logistik merupakan salah satu bagian yang penting untuk melayani konsumen. Kesalahan atau kegagalan di bagian operasional akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Gamarends Marine Supply (GMS) sebagai salah satu penyedia jasa logistik mempunyai potensi mengalami kegagalan risiko pada fungsi operasional. Penelitian ini mengusulkan penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) yang bertujuan untuk mengembangkan bentuk prioritisasi dan penilaian kegagalan yang sesuai untuk proses kerja di penyedia jasa logistik dengan melakukan analisis dan identifikasi kegagalan sesuai dengan metodologi FMEA. Selain itu, perbaikan prioritas dan penilaian masalah dilakukan dengan penerapan metode Fuzzy, untuk mengurangi kekurangan FMEA tradisional. Tahapan penelitian dilakukan dengan enam langkah yaitu studi proses operasional, menentukan semua mode kegagalan potensial, evaluasi peringkat Severity, Occurrence, Detection dari setiap mode kegagalan, kemudian menghitung Risk Priority Number dengan algoritma Fuzzy, dilanjutkan dengan memberi peringkat RPN Fuzzy serta membuat usulan perbaikan untuk mengatasi kegagalan. Penentuan mode kegagalan dan evaluasi peringkat diberikan melalui kuisioner yang diisi oleh 5 pakar di bidangnya.Hasil penelitian dengan fuzzy RPN menunjukkan terdapat enam penilaian tertinggi yaitu tingginya angka kelembapan gudang dengan nilai 1.79, intensitas pencahayaan kurang dengan nilai 1.73 buruknya komunikasi logistik dengan suplier dengan nilai 1.69, koneksi internet bermasalah dengan nilai 1.69, kekurangan gudang penyimpanan dengan nilai 1.63 dan error nya situs perusahaan dengan nilai 1.53.
Copyrights © 2022