Parenialisme lahir sebagai reaksi dan solusi terhadap pembelajaran progresif karena adanya keadaan krisis kebudayaan dalam kehidupan yang modern. Filsafat progresivisme menekankan perubahan menuju hal baru, sedangkan filsafat parenialisme mengedepankan jalan mundur ke masa lampau, yakni mengembalikan nilai dan prinsip yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh pada zaman dahulu. Pengembalian atas nilai dan prinsip hidup tersebut dapat ditempuh melalui pendidikan, yakni dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap manusia memiliki bahasa sebagai alat komunikasi antarsesama. Melalui bahasa, maka seseorang dapat menyampaikan ide, gagasan, atau mengetahui informasi yang dibutuhkan. Pembelajaran bahasa Indonesia diajarkan pada semua jenjang pendidikan baik sekolah dasar hingga perguruan tinggi.  Pembelajaran bahasa Indonesia dianggap wajib dan penting di dunia pendidikan karena sebagai bahasa persatuan, bahasa kebangsaan, dan sebagai jati diri bangsa Indonesia. Dalam proses pembalajaran, bahasa Indonesia bukan hanya pencapaian pengetahuan terkait bahasa untuk tujuan akademik, tetapi tetap tidak mengesampingkan nilai dan prinsip hidup dalam konsep pendidikan yang secara integral dalam payung dari disiplin ilmu pendidikan, yakni salah satunya filsafat parenialisme. Pada pembelajaran bahasa Indonesia, parenialisme sebagai landasan dalam teori, praktik, proses pelaksaan pembelajaran sampai pada tahap evaluasi pembelajaran. Belajar bahasa Indonesia berarti pula memenuhi fungsi praktik filosofi baik ilmu, etika berbahasa, sosial, politik serta seni relevansinya terhadap budaya.Kata Kunci:  Parenialisme; Pembelajaran Bahasa Indonesia
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019