Terdapat vector deformasi dari patahan cabang disekitar Sumatran Fault Zone (Sumatera Bagian Selatan-Lampung) sehingga mengakibatkan adanya sesar baru yang terbentuk setelah terjadinya aktifitas vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak akhir 2018. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan pengamatan aktifitas GAK guna memberikan informasi yang dapat menyatakan bahwa patahan yang terjadi kemungkinan besar disebabkan karena aktifitas vulkanik GAK. Metode yang digunakan yaitu penginderaan jauh dengan memanfaatkan data SAR yang berasal dari sensor PALSAR-2 dan Gambar yang memiliki karakteristik frekuensi L-band di papan dari Advanced Land Observing Satellite (ALOS) dengan sensor gelombang mikro aktif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan menggunakan database high-density dari genangan dan informasi run-up, perilaku tsunami lokal dapat dinilai dan dianalisis di daerah tergenang. Adapun data pengukuran ketinggian genangan dan ketinggian run-up akan berguna untuk menyelidiki efektivitas perlindungan tsunami selama kesiapsiagaan risiko bencana. Untuk penelitian lebih lanjut, informasi dinamis tentang tsunami seperti kecepatan atau waktu proses penggenangan diperlukan untuk memahami peristiwa ini.
Copyrights © 2022