Secara alamiah siswa mengalami situasi yang disebut dengan kesulitan belajar. Dalam mengidentifikasi kesulitan-kesulitan siswa saat mempelajari suatu materi, faktor yang sangat berkaitan adalah hambatan epistimologis. Pada dasarnya siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan grafik persamaan garis lurus melalui dua titik dengan menentukan persamaan garis lurus melalui dua titik, menentukan persamaan garis lurus melalui satu titik dengan gradien tertentu, menentukan nilai gradien melalui dua titik, mengungkapkan kembali definisi dan manfaat persamaan garis lurus dengan bahasa sehari-hari dan menafsirkan soal cerita dalam kehidupan sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika. Selain itu siswa belum terbiasa menyelesaikan soal cerita dalam kehidupan sehari-hari secara sistematis. Dengan demikian, perlu adanya suatu desain bahan ajar didaktis yang disusun berdasarkan kemampuan komunikasi matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan belajar siswa terkait materi persamaan garis lurus dan mendeskripsikan desain bahan ajar didaktis materi persamaan garis lurus berbasis komunikasi matematis. Desain didaktis yang dibuat berupa modul persamaan garis lurus untuk kelas VIII berdasarkan tahapan Didactical Design Research (DDR) yaitu tahapan analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran dan tahapan metapedadidaktik. Pada tahapan analisis situasi didaktis menghasilkan learning obstacle, antisipasi didaktis bahan ajar berupa modul matematika berbasis komunikasi matematis dan hasil validasi bahan ajar (modul) oleh para ahli. Pada tahapan metapedidaktik diperoleh uji praktikalitas bahan ajar (modul) oleh 10 siswa SMP kelas VIII dan guru matematika.
Copyrights © 2021