Penelitian ini membahas tentang bagaimana mistisisme dan seksualitas direpresentasikan dalam proses penerjemahan budaya dan cultural borrowing dalam Lady Terminator, Queen of Black Magic dan Mystics in Bali, 3 film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan secara internasional. Dengan melakukan analisis tekstual dan kontekstual, tujuan utama penelitian ini adalah membongkar strategi-strategi pemaknaan yang digunakan dalam ketiga film tersebut sebagai bagian dari kategori film eksploitasi. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan secara internasional masih setia dengan elemen-elemen yang mendefinisikan film eksploitasi (kekerasan, dan seksualitas) dan juga unsur mistisisme yang menjadi ciri khusus film eksploitasi dari Indonesia. Di satu sisi, film-film ini dengan strategis memanfaatkan unsur mistisisme sebagai daya tarik untuk penonton internasional. Akan tetapi, ada strategi-strategi yang dilakukan baik dalam tataran narasi maupun visual untuk memastikan produk budaya populer ini dapat dinikmati atau bahkan dipahami oleh penonton internasional dan salah satunya adalah dengan merasionalkan unsur mistisisme. Selain membuat penonton menikmati eksotisme yang ditawarkan dan merasa berjarak dengan narasi film (distancing), film-film ini juga menggunakan strategi intertekstualitas dengan meniru film-film Hollywood seperti Terminator untuk menciptakan kedekatan (identification)
Copyrights © 2016