Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

TEKNIK NARASI DALAM TIGA NOVEL KARYA WILLIAM FAULKNER Budiman, Rido
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 1 No 1 (2010): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.854 KB) | DOI: 10.33558/makna.v1i1.758

Abstract

In this research I discuss the narration technique in three of William Faulkner works Absalom, Absalom!, Light in August, and As I Lay Dying. Faulkner uses multiple narrators in those three works. The aim of my thesis writing is to discuss how the narration technique with multiple narrators is used in those three novels. Faulkner applies multiple narrators in a form of narration that completes each other in certain modes of narration hence the readers could understand the story of each novel in many different point of views. There are several modes of narration that Faulkner applies such as supporting narration mode, negating narration mode, questioning narration mode, and dominance narration mode
ABSENNYA NEGARA DALAM PERSPEKTIF MARXISME DI PENAMPUNGAN DVD GLODOK Budiman, Rido
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 2 No 2 (2012): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.001 KB) | DOI: 10.33558/makna.v2i2.773

Abstract

This article discuss about the absencence of state as law enforcer in public order in context of Indonesia especially in Glodok area, Jakarta. The State through the institution such as police, judge, and attorney function as law enforcer of rules and bills produced by legislative institution such as parliament, nevertheless in some cases like Glodok there are some dysfunction of state institution. In discussing this problem I intend to use Marxism perspective in viewing state function as it should be. I use qualitative methods in researching the facts in field by observation and interviews related sources and I am going to analyze the results by using Karl Marx theory in viewing the state.
REPRESENTASI MISTISISME DAN SEKSUALITAS: PENERJEMAHAN BUDAYA DALAM TIGA FILM EKSPLOITASI DARI INDONESIA Budiman, Rido
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 1 No 2 (2016): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.829 KB) | DOI: 10.33558/makna.v1i2.808

Abstract

Penelitian ini membahas tentang bagaimana mistisisme dan seksualitas direpresentasikan dalam proses penerjemahan budaya dan cultural borrowing dalam Lady Terminator, Queen of Black Magic dan Mystics in Bali, 3 film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan secara internasional. Dengan melakukan analisis tekstual dan kontekstual, tujuan utama penelitian ini adalah membongkar strategi-strategi pemaknaan yang digunakan dalam ketiga film tersebut sebagai bagian dari kategori film eksploitasi. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan secara internasional masih setia dengan elemen-elemen yang mendefinisikan film eksploitasi (kekerasan, dan seksualitas) dan juga unsur mistisisme yang menjadi ciri khusus film eksploitasi dari Indonesia. Di satu sisi, film-film ini dengan strategis memanfaatkan unsur mistisisme sebagai daya tarik untuk penonton internasional. Akan tetapi, ada strategi-strategi yang dilakukan baik dalam tataran narasi maupun visual untuk memastikan produk budaya populer ini dapat dinikmati atau bahkan dipahami oleh penonton internasional dan salah satunya adalah dengan merasionalkan unsur mistisisme. Selain membuat penonton menikmati eksotisme yang ditawarkan dan merasa berjarak dengan narasi film (distancing), film-film ini juga menggunakan strategi intertekstualitas dengan meniru film-film Hollywood seperti Terminator untuk menciptakan kedekatan (identification)
MONSTER GLOBAL, KETAKUTAN LOKAL: KISAH HANTU DAN INGATAN KOLEKTIF WARGA KOTA Al-Ulya, Kalimatullah; Budiman, Rido
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 3 No 1 (2018): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi,Bahasa, dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.974 KB) | DOI: 10.33558/makna.v3i1.839

Abstract

Penelitian ini membahas karakter horor yang dihadirkan kembali dalam bentukcerita lisan, gambar komik, film dan sinetron, serta rumah hantu. Dari representasikarakter horor tersebut dapat ditemukan satu budaya dengan budaya lainnyasaling bercampur, yaitu budaya horor global dan budaya horor lokal. Akhirnya,pelokalan karakter horor global pun semakin populer di Indonesia. Di Bekasiditemukan beberapa praktek pelokalan karakter horor global melalui perayaanHalloween di mal-mal Bekasi. Walaupun segala bentuk praktek pelokalankarakter horor global terjadi, ada pula yang mencoba untuk mengangkat kembalicerita horor lokal Indonesia. Dalam penelitian ini fenomena tersebut dianalisisdengan mempertanyakan bagaimana hantu dimaknai oleh masyarakat Bekasiketika dihadirkan kembali di sebuah ruang dan media dan bagaimana fenomenaitu mempengaruhi budaya lokal dan masyarakat Bekasi. Metode analisisetnografis, visual, dan tekstual digunakan untuk membahas penelitian ini. Hasildari penelitian ini adalah adanya persaingan antara budaya horor global danbudaya horor lokal di kota Bekasi.   This study discusses the horror characters that are represented in the form of oralstories, images, movies and TV series, and haunted houses. From therepresentation of the horror characters can be found that one culture with otherculture are intermingled, in this case global horror culture and local horrorculture. Finally, the localization of global horror characters is increasinglypopular in Indonesia. In Bekasi some of these practices are found throughHalloween celebrations at Bekasi malls. Although the practices of localizingglobal horror characters occur, there are some people who try to raise the storyof local Indonesian horror. This study analyze this phenomenon by questioninghow ghosts are interpreted by the people of Bekasi when it represented in a spaceand media and how the phenomenon affects the local culture and society ofBekasi. Ethnographic, visual, and textual analysis methods are used to discussthis research. The result of this research is the existence of competition betweenglobal horror culture and local horror culture in Bekasi.
REPRESENTASI ISLAM DALAM SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES Budiman, Rido
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 4 No 1 (2013): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1956.35 KB) | DOI: 10.33558/makna.v4i1.1125

Abstract

Tukang Bubur Naik Haji The Series is one of the most popular televi-sion drama in Indonesia. The series is about a poor pious muslim porridge sel-ler who could perform the expensive hajj pilgrimage. Islamic teachings domi-nate this tv drama through its plot, characters and setting. The aim of this research is to know what kind of Islamic teachings represented in the tv drama and how does the audience response about this representation of Islam in Tu-kang Bubur Naik Haji The Series. The method of the research is qualitative with the approach in Cultural Studies by using representation and encoding-decoding theory by Stuart Hall. The results are Islamic representation in this tv drama are represented through the five pillars of Islam conveyed in plot, cha-racters, and setting. The audience responded this representation of Islam through three different positions which are dominant-hegemonic, negotiated, and opposition.
TEKNIK NARASI DALAM TIGA NOVEL KARYA WILLIAM FAULKNER Rido Budiman
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 1 No 1 (2010): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/makna.v1i1.758

Abstract

In this research I discuss the narration technique in three of William Faulkner works Absalom, Absalom!, Light in August, and As I Lay Dying. Faulkner uses multiple narrators in those three works. The aim of my thesis writing is to discuss how the narration technique with multiple narrators is used in those three novels. Faulkner applies multiple narrators in a form of narration that completes each other in certain modes of narration hence the readers could understand the story of each novel in many different point of views. There are several modes of narration that Faulkner applies such as supporting narration mode, negating narration mode, questioning narration mode, and dominance narration mode
ABSENNYA NEGARA DALAM PERSPEKTIF MARXISME DI PENAMPUNGAN DVD GLODOK Rido Budiman
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 2 No 2 (2012): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/makna.v2i2.773

Abstract

This article discuss about the absencence of state as law enforcer in public order in context of Indonesia especially in Glodok area, Jakarta. The State through the institution such as police, judge, and attorney function as law enforcer of rules and bills produced by legislative institution such as parliament, nevertheless in some cases like Glodok there are some dysfunction of state institution. In discussing this problem I intend to use Marxism perspective in viewing state function as it should be. I use qualitative methods in researching the facts in field by observation and interviews related sources and I am going to analyze the results by using Karl Marx theory in viewing the state.
REPRESENTASI MISTISISME DAN SEKSUALITAS: PENERJEMAHAN BUDAYA DALAM TIGA FILM EKSPLOITASI DARI INDONESIA Rido Budiman
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 1 No 2 (2016): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/makna.v1i2.808

Abstract

Penelitian ini membahas tentang bagaimana mistisisme dan seksualitas direpresentasikan dalam proses penerjemahan budaya dan cultural borrowing dalam Lady Terminator, Queen of Black Magic dan Mystics in Bali, 3 film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan secara internasional. Dengan melakukan analisis tekstual dan kontekstual, tujuan utama penelitian ini adalah membongkar strategi-strategi pemaknaan yang digunakan dalam ketiga film tersebut sebagai bagian dari kategori film eksploitasi. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan secara internasional masih setia dengan elemen-elemen yang mendefinisikan film eksploitasi (kekerasan, dan seksualitas) dan juga unsur mistisisme yang menjadi ciri khusus film eksploitasi dari Indonesia. Di satu sisi, film-film ini dengan strategis memanfaatkan unsur mistisisme sebagai daya tarik untuk penonton internasional. Akan tetapi, ada strategi-strategi yang dilakukan baik dalam tataran narasi maupun visual untuk memastikan produk budaya populer ini dapat dinikmati atau bahkan dipahami oleh penonton internasional dan salah satunya adalah dengan merasionalkan unsur mistisisme. Selain membuat penonton menikmati eksotisme yang ditawarkan dan merasa berjarak dengan narasi film (distancing), film-film ini juga menggunakan strategi intertekstualitas dengan meniru film-film Hollywood seperti Terminator untuk menciptakan kedekatan (identification)
MONSTER GLOBAL, KETAKUTAN LOKAL: KISAH HANTU DAN INGATAN KOLEKTIF WARGA KOTA Kalimatullah Al-Ulya; Rido Budiman
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 3 No 1 (2018): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi,Bahasa, dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/makna.v3i1.839

Abstract

Penelitian ini membahas karakter horor yang dihadirkan kembali dalam bentukcerita lisan, gambar komik, film dan sinetron, serta rumah hantu. Dari representasikarakter horor tersebut dapat ditemukan satu budaya dengan budaya lainnyasaling bercampur, yaitu budaya horor global dan budaya horor lokal. Akhirnya,pelokalan karakter horor global pun semakin populer di Indonesia. Di Bekasiditemukan beberapa praktek pelokalan karakter horor global melalui perayaanHalloween di mal-mal Bekasi. Walaupun segala bentuk praktek pelokalankarakter horor global terjadi, ada pula yang mencoba untuk mengangkat kembalicerita horor lokal Indonesia. Dalam penelitian ini fenomena tersebut dianalisisdengan mempertanyakan bagaimana hantu dimaknai oleh masyarakat Bekasiketika dihadirkan kembali di sebuah ruang dan media dan bagaimana fenomenaitu mempengaruhi budaya lokal dan masyarakat Bekasi. Metode analisisetnografis, visual, dan tekstual digunakan untuk membahas penelitian ini. Hasildari penelitian ini adalah adanya persaingan antara budaya horor global danbudaya horor lokal di kota Bekasi. This study discusses the horror characters that are represented in the form of oralstories, images, movies and TV series, and haunted houses. From therepresentation of the horror characters can be found that one culture with otherculture are intermingled, in this case global horror culture and local horrorculture. Finally, the localization of global horror characters is increasinglypopular in Indonesia. In Bekasi some of these practices are found throughHalloween celebrations at Bekasi malls. Although the practices of localizingglobal horror characters occur, there are some people who try to raise the storyof local Indonesian horror. This study analyze this phenomenon by questioninghow ghosts are interpreted by the people of Bekasi when it represented in a spaceand media and how the phenomenon affects the local culture and society ofBekasi. Ethnographic, visual, and textual analysis methods are used to discussthis research. The result of this research is the existence of competition betweenglobal horror culture and local horror culture in Bekasi.
REPRESENTASI ISLAM DALAM SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES Rido Budiman
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 4 No 1 (2013): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/makna.v4i1.1125

Abstract

Tukang Bubur Naik Haji The Series is one of the most popular televi-sion drama in Indonesia. The series is about a poor pious muslim porridge sel-ler who could perform the expensive hajj pilgrimage. Islamic teachings domi-nate this tv drama through its plot, characters and setting. The aim of this research is to know what kind of Islamic teachings represented in the tv drama and how does the audience response about this representation of Islam in Tu-kang Bubur Naik Haji The Series. The method of the research is qualitative with the approach in Cultural Studies by using representation and encoding-decoding theory by Stuart Hall. The results are Islamic representation in this tv drama are represented through the five pillars of Islam conveyed in plot, cha-racters, and setting. The audience responded this representation of Islam through three different positions which are dominant-hegemonic, negotiated, and opposition.