Analgesik merupakan obat untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit tanpa menghilangkan kesadaran. Efek samping yang berbahaya dapat ditimbulkan dari penggunaan obat kimia, sehingga tanaman tradisional dapat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan obat kimia yang dapat mengurangi efek samping obat. Umbi rumput teki dan daun kelor merupakan tanaman tradisional yang berpotensi sebagai obat dan mempunyai kandungan metabolit sekunder yang sama yaitu Flavonoid dan Alkaloid. Flavonoid berfungsi sebagai penghambat enzim siklooksigenase yang dapat menurunkan sintesis prostaglandindanalkaloid berfungsi menghambat biosintesis prostaglandin yang berpotensi sebagai analgesik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan dosis efektif perbandingan kombinasi ekstrak etanol umbi rumput teki dan daun kelor untuk analgesik. Penelitian iniĀ bersifat true eksperimental dengan subjek mencit. Mencit dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu kontrol negatif (CMC-Na), kontrol positif (Parasetamol 500 mg/70kgBB), dosis tunggal ekstrak umbi rumput teki, dosis tunggal daun kelor dan tiga kelompok perbandingan dosis (1:1; 1/2:1/2; 1/4:1/4). Tiap hewan diberikan sediaan uji secara peroral lalu dilanjutkan induksi asam asetat 1% secara intraperitoneal satu jam kemudian. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) yaitu dengan one way anova kemudian diuji dengan uji Post Hoc Games-howell. Hasil penelitian menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kontrol positif dengan semua kelompok uji sehingga dapat dinyatakan semua kelompok uji mempunyai efek analgesik yang baik karena setara dengan parasetamol. Dosis perbandingan efektif yaitu pada dosis perbandingan kombinasi ekstrak etanol umbi rumpu teki dan daun kelor 1/2:1/2, karena memiliki nilai persen proteksi geliat dan persen efektifitas analgesik paling tinggi diantara kelompok uji lain yaitu 48,19% dan 98,75%.
Copyrights © 2022