Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Uji Efek Antidiare Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) pada Mencit Jantan Rifda Naufa Lina; Annis Rahmawaty
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.130

Abstract

Diare merupakan penyakit infeksi usus yang menjadi masalah kesehatan di negara berkembang termasuk Indonesia. Pengobatan menggunakan obat kimia dapat menimbulkan efek samping yang ditakutkan masyarakat, sehingga perlu dilakukan pengobatan alternatif dengan tanaman yang berpotensi sebagai obat tradisional. Biji pepaya dan rumput teki mengandung metabolit sekunder diantaranya tanin dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai anti diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dosis efektif kombinasi ekstrak etanol biji pepaya dan rumput teki sebagai antidiare pada mencit. Jenis penelitian ini  bersifat true eksperimental. Sampel menggunakan mencit jantan putih (Mus muscullus) berjumlah 25 mencit dan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, dan tiga kelompok uji yang diberikan kombinasi ekstrak dengan tiga perbandingan dosis (1:1, 1:2, 2:1) yang diberikan secara oral. Data diperoleh setelah mencit dipuasakan kemudian diberi perlakuan sampai 4 jam. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) menggunakan one way anova. Hasil menunjukkan pada lama terjadinya diare, frekuensi diare dan diameter serapan air yaitu pada perbandingan 1:1, 1:2 dan 2:1 tidak ada perbedaan signifikan dengan p0,05. Sehingga dosis yang efektif sebagai antidiare dari kombinasi ekstrak etanol biji pepaya dan rumput teki yaitu perbandingan 1:1.
Hubungan Drug Related Problems (DRPs) Kategori Interaksi Obat pada Penggunaan Obat Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Annis Rahmawaty; Putri Hadianti Hidayah
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 4, No 1 (2020): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v4i1.76

Abstract

Diabetes Melitus (DM) terjadi karena sebagian besar disebabkan oleh resisten insulin di dalam tubuh. Penggunaan obat baik kombinasi dan tunggal dapat menyebabkan terjadinya interaksi obat. Interaksi obat merupakan bagian dari Drug Related Problems (DRPs). Interaksi obat terjadi jika obat yang dikonsumsi mengubah efek dari obat lain yang dapat menaikkan maupun menurunkan efek suatu obat. Pengambilan data melalui rekam medik pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang dilakukan secara prospektif dengan teknik pengambilan data secara total sampling sebanyak 31 pasien sesuai kriteria inklusi. Data dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan literatur Medscape, Stockley’s Drug Interaction 8th edition, Drug Interaction Fact dan kejadian interaksi obat dinilai menggunakan Drug Interaction Probability Scale (DIPS). Analisa data menggunakan SPSS univariat dan bivariat menggunakan Mann-whitney. Dari 31 pasien DM tipe 2 didapatkan penggunaan obat antidiabetik kombinasi sebanyak 93,5% dan yang berpotensi mengalami interaksi obat sebesar 90,3%, Analisa data menggunakan Mann-whitney didapatkan nilai P = 0,050 yang berarti terdapat hubungan antara penggunaan obat oral kombinasi dan tunggal dengan DRPs kategori interaksi obat dengan obat. Pada penelitian ini didapatkan nilai P = 0,050 yang berarti terdapat hubungan antara profil penggunaan obat dengan DRPs kategori interaksi obat dengan obat.
PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN SWAMEDIKASI PADA PASIEN BPJS Yulia Pratiwi; Annis Rahmawaty; Ricka Islamiyati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 3, No 1 (2020) : Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v3i1.69

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya seseorang untuk mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pemilihan dan penggunaan obat tersebut ditujukan untuk mengatasi penyakit dan gejala penyakit ringan. Besarnya biaya kesehatan di Indonesia yang tergolong mahal sebagian diantaranya telah dapat diatasi dengan adanya jaminan kesehatan seperti BPJS. Apoteker mempunyai peranan yang sangat besar untuk menjamin bahwa pasien menerima obat dan pengobatan dengan baik, aman, dan efektif sesuai dengan tujuan terapi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan secara umum untuk mengubah pola pikir dan cara pandang masyarakat untuk dapat menyikapi secara tepat tentang informasi mengenai penyakit-penyakit yang dapat diobati sendiri oleh pasien. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan pasien BPJS setelah diberikan edukasi dan pengetahuan oleh apoteker tentang cara mengobati gejala penyakit dan cara melakukan swamedikasi terkait penggunaan obat yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari sudah baik. Luaran penelitian ini antara lain adanya publikasi ilmiah di Jurnal Pengabdian Kesehatan CENDEKIA UTAMA ISSN 2614-3593 dan pengayaan bahan ajar Swamedikasi di Program Studi S1 Farmasi STIKES Cendekia Utama Kudus. telah sesuai target yang diharapkan. Kata Kunci : Apoteker ; BPJS ; Swamedikasi
EDUKASI KESEHATAN FARMASI PENYAKIT REMATIK DI DESA NGANGUK KOTA KUDUS Annis Rahmawaty; Endra Pujiastuti; Lilis Sugiarti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i1.3

Abstract

Kesehatan merupakan hal terpenting yang harus dijaga oleh manusia. Gaya hidup merupakan faktor terpenting yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang tidak sehat, dapat menyebabkan terjadinya penyakit. Rematik adalah penyakit dan gangguan inflamasi yang tidak diketahui penyebabnya yang biasanya mengenai sendi. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang obat sebagai pencegahnya dan gaya hidup yang tidak sehat sehingga masyarakat memerlukan edukasi farmasi untuk mengenal dan mencegah penyakit  dengan mulai merubah gaya hidup. Program penyuluhan dan edukasi  farmasi ini memberikan wawasan pada masyarakat Desa Nganguk Kota Kudus untuk dapat lebih perhatian terhadap kesehatan.  Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan edukasi berupa pengetahuan dengan memberikan informasi pada masyarakat tentang penyakit rematik, jenis obat penyakit rematik, cara mendapatkan dan penggunaan obat rematik yang baik dan benar, sehingga dapat mengubah pola pikir dan cara pandang masyarakat untuk dapat menyikapi secara tepat tentang informasi mengenai penyakit rematik.Kata Kunci : Edukasi ; Farmasi ; Rematik
PENGOBATAN GRATIS DAN SOSIALISASI “ HIPERTENSI” DI DESA CRANGGANG KUDUS Annis Rahmawaty; Yulia Pratiwi; Dwi Susiloningrum; Rifda Naufa Lina; Hasty Martha Wijaya; Heni Setyoningsih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i1.107

Abstract

Hipertensi sering disebut dengan istilah tekanan darah tinggi. Kejadian hipertensi di masyarakat merupakan salah satu 'silent killer’ karena seringkali  tidak menunjukkan gejala sama sekali. Penggunaan obat sering kali diperlukan pada sebagian masyarakat apabila adanya perubahan gaya hidup yang telah dilakukan terbukti tidak efektif  sehingga obat diharuskan diminum seumur hidup. Waspada terhadap terjadinya hipertensi perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi risiko terkait komplikasi kesehatan pada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa pengobatan gratis dan sosialisasi tentang “Hipertensi” di Desa Cranggang, selain itu untuk membantu masyarakat dilingkungan warga Desa Cranggang untuk dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang informasi penyakit hipertensi dan penggunaan obat hipertensi yang tepat. Hasil kegiatan pengabdian masyakat adanya perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat khususnya menjaga tekanan darah pada range normal. Selain itu warga Desa Cranggang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang informasi penyakit hipertensi dan penggunaan obat hipertensi yang tepat. Kata Kunci : Hipertensi; Sosialisasi
Penggunaan Vitamin Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Di Masa Pandemi Heni Setyoningsih; Yulia Pratiwi; Annis Rahmawaty; Hasty Martha Wijaya; Rifda Naufa Lina
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i2.131

Abstract

Virus Corona diklaim sebagai penyakit pandemi, berarti virus mematikan tersebut menyebar tidak terkontrol di sebagian besar negara di dunia. Gejala virus corona antara lain demam, batuk, kelelahan, sesak napas dan hilangnya indera penciuman serta diare. Masa inkubasi yang akurat untuk virus ini, tetapi gejalanya dapat muncul kapan saja antara satu hari hingga dua minggu setelah terpapar. Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Namun, ada hal-hal yang dapat melemahkan sistem imun atau daya tahan tubuh seseorang, antara lain penuaan, kurang gizi, penyakit, bahkan penggunaan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, fungsi sistem imun merupakan bagian penting dan perlu senantiasa dijaga agar daya tahan tubuh tetap kuat dan optimal. Sistem imun yang kuat sangat penting bagi pertahanan tubuh dalam mencegah berbagai penyakit menular, terutama di masa pandemi COVID-19.Infeksi Coronavirus (2019-nCoV) belum memiliki obat antivirus target yang efektif. Pengobatan suportif masih menjadi pengobatan utama saat ini untuk pasien COVID-19. Salah satunya pemberian Vitamin C, D, dan Seng oral maupun intravena dapat mengurangi peningkatan risiko komplikasi, mengurangi tingkat keparahan, mengatasi gejala, dan meningkatkan imunitas tubuh.Metode pengabdian masyarakat ini dalam mengatasi masalah masyarakat untuk menghadapi pandemi virus Covid-19 yang dilakukan oleh Tim STIKES Cendekia Utama Kudus adalah melalui sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan dan pembagian vitamin C, D, dan Seng bagi para pengunjung Kawasan objek wisata Menara Kudus untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat meminimalisir penularan virus Covid-19 serta memutus mata rantai penularannya. Masyarakat pengunjung area wisata menara sangat antusias dan menyambut baik kegiatan tersebut dan mengaharapkan untuk bisa dilakukan kegiatan serupa secara berkelanjutan mengingat masa pandemi belum bisa dipastikan kapan berakhir.
Kajian Drug Related Problems (DRPs) Interaksi Obat dalam Peresepan Polifarmasi pada Pasien Prolanis di Fasilitas Kesehatan Dasar Dokter X Kabupaten Kudus Annis Rahmawaty; Yulia Pratiwi
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 6, No 1 (2022): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v6i1.158

Abstract

Permasalahan obat pasien atau Drug Related Problems (DRPs) yang sering ditemukan berupa terjadinya interaksi obat. Pasien Prolanis khususnya pasien diabetes melitus dan hipertensi sering mendapatkan peresepan polifarmasi dalam terapinya yang akan berdampak pada meningkatnya kejadian interaksi obat sehingga dapat mengakibatkan keadaan klinis pasien. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adanya kejadian interaksi obat dalam peresepan polifarmasi dan untuk mengetahui hubungan jumlah obat dan diagnosa penyakit dalam peresepan pasien prolanis terhadap kejadian interaksi obat. Lembar resep dan catatan medik yang diterima akan diseleksi dan dicatat lalu dilakukan analisa terhadap kejadian interaksi obat dengan menggunakan Stockley Drug's Interaction 8th Edition, Drugs Interaction Probability (DIPs), Drug Interaction Checker (Medscape). Metode pengambilan data menggunakan Total Sampling. Analisa data menggunakan uji Frequencies dan Rank Spearman. Hasil penelitian ini terdapat kejadian interaksi obat pada peresepan polifarmasi pasien prolanis dan terdapat hubungan jumlah obat dan diagnosa penyakit dalam peresepan prolanis terhadap kejadian interaksi obat di dapatkan P = 0,000 dengan koefisien korelasi -0,671dan -0,393.
Uji Efektivitas Analgesik Kombinasi Ekstrak Etanol Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) dan Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) pada Mencit Jantan dengan Metode Geliat Rifda Naufa Lina; Annis Rahmawaty
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 6, No 1 (2022): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v6i1.145

Abstract

Analgesik merupakan obat untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit tanpa menghilangkan kesadaran. Efek samping yang berbahaya dapat ditimbulkan dari penggunaan obat kimia, sehingga tanaman tradisional dapat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan obat kimia yang dapat mengurangi efek samping obat. Umbi rumput teki dan daun kelor merupakan tanaman tradisional yang berpotensi sebagai obat dan mempunyai kandungan metabolit sekunder yang sama yaitu Flavonoid dan Alkaloid. Flavonoid berfungsi sebagai penghambat enzim siklooksigenase yang dapat menurunkan sintesis prostaglandindanalkaloid berfungsi menghambat biosintesis prostaglandin yang berpotensi sebagai analgesik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan dosis efektif perbandingan kombinasi ekstrak etanol umbi rumput teki dan daun kelor untuk analgesik. Penelitian ini  bersifat true eksperimental dengan subjek mencit. Mencit dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu kontrol negatif (CMC-Na), kontrol positif (Parasetamol 500 mg/70kgBB), dosis tunggal ekstrak umbi rumput teki, dosis tunggal daun kelor dan tiga kelompok perbandingan dosis (1:1; 1/2:1/2; 1/4:1/4). Tiap hewan diberikan sediaan uji secara peroral lalu dilanjutkan induksi asam asetat 1% secara intraperitoneal satu jam kemudian. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) yaitu dengan one way anova kemudian diuji dengan uji Post Hoc Games-howell. Hasil penelitian menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kontrol positif dengan semua kelompok uji sehingga dapat dinyatakan semua kelompok uji mempunyai efek analgesik yang baik karena setara dengan parasetamol. Dosis perbandingan efektif yaitu pada dosis perbandingan kombinasi ekstrak etanol umbi rumpu teki dan daun kelor 1/2:1/2, karena memiliki nilai persen proteksi geliat dan persen efektifitas analgesik paling tinggi diantara kelompok uji lain yaitu 48,19% dan 98,75%.
Pembuatan Wedang Uwuh Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Bersama Pengurus PKK Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kudus Dian Arsanti Palupi; Rifda Naufa Lina; Dwi Susiloningrum; Lilis Sugiarti; Yulia Pratiwi; Hasty Martha Wijaya; Annis Rahmawaty; Syauqi Afifatul Amiroh; Lidya Anita Safitri; Clara Destiana Caesary; Khoirin Nida
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i3.240

Abstract

Minuman herbal/ jamu menjadi alternatif pengobatan untuk mengatasi gangguan kesehatan. Wedang uwuh adalah minuman herbal dengan bahan-bahan rempah yang berupa campuran daun, batang, ranting dan rimpang. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman yang diseduh, sedangkan uwuh berarti sampah. Wedang uwuh yang disajikan panas atau hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat dalam pembuatan minuman wedang uwuh, serta pentingnya meningkatkan imunitas tubuh dengan sediaan minuman herbal. Metode yang digunakan adalah deskriptif, ceramah,diskusi  dan praktek langsung pembuatan wedang uwuh bersama warga pengurus PKK desa Jepang Kecamatan Mejobo Kudus. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dilihat dari peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam membuat wedang uwuh secara tepat sesuai petunjuk yang telah disosialisasikan sebelumnya. Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta dapat membuat wedang uwuh secara mandiri dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari bahan herbal yang digunakan untuk membuat wedang uwuh. 
COMPARISON OF ANTI ASTHMA ACTIVITY BETWEEN EXTRACT AND OIL Nigella sativa ON HISTOPATHOLOGY OF BRONCHIAL EPITHELIAL IN ASTHMA MICE Dian Arsanti Palupi; Salwa Rahmawati; Annis Rahmawaty; Endra Pujiastuti
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v6i1.3193

Abstract

Asthma is an inflammatory disease or chronic airway inflammation. Nigella sativa extract and oil are proven to be used to improve airway inflammation. This study consisted of 7 groups. The normal group (K1), negative group (K2), theophylline (K1), Nigella sativa extract (K4), Nigella sativa oil (K5). 0.9% intraperitoneally, and on the 14th day, the mice were re-sensitized intraperitoneally with a 20µg OVA + 2 mg of Alhydrogel in 1 mL of sterile NaCl 0.9%. On the 21st, 23rd, 25th day, the OVA1% was inhaled. On the 26th to 39th day, the K3 mice were given theophylline 0.338 mg/day, K4 mice were given Nigella sativa extract at a dose of 1 mL/day and K5 mice were given Nigella sativa oil at a dose of 0.1mL / day. On the 40th day, the mice were terminated for analysis of the thickness of the bronchial epithelium. Comparison between groups of Nigella sativa extract on average 15.5 ± 2.22 µm and Nigella sativa oil average of 14.05 ± 3.87 µm p-value = 0.488 means that between the Nigella sativa extract group and Nigella sativa oil there was no difference meaningful. statistically as an antiasthma in decreasing the size of the thickness of the bronchial epithelium