Pengunaan bahan-bahan kimia berbahaya yang semakin meningkat didalam kegiatan produksi minyak dan gas semakin memunculkan kekhawatiran akan potensi bahaya kesehatan bagi pekerja. Salah satu kegiatannya adalah penambahan bahan kimia yaitu Amerzine (CAS: 302-01-2), Adjunct B (CAS:7558-79-4), GC Alkaline concentrate (1310-73-2) dan SLCC-A (CAS:110-91-8) pada air umpan boiler (boiler feedwater). Air umpan boiler atau boiler feedwater adalah air yang di salurkan ke dalam ketel uap (boiler) yang kemudian menghasilkan uap panas yang dapat digunakan dalam proses produksi minyak dan gas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko dan tindakan prioritas dari risiko pajanan inhalasi penggunaan bahan kimia pada boiler feedwater. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus di fasilitas produksi minyak dan gas kapal FPSO PT X. Metode yang digunakan adalah Chemical Health Risk Assessment (CHRA) yang diperkenalkan oleh DOSH (Department Occupational Health and Safety) Malaysia, ditentukan oleh faktor Hazard Rating (HR), Exposure Rating (ER), dan Risk Rating (RR), dimana Exposure Rating (ER) ditentukan oleh nilai frequency-duration rating (FDR) dan magnitude rating (MR). Hasil CHRA menunjukkan bahwa tingkat risiko (RR) dari bahan kimia yang digunakan, tiga diantaranya yaitu amerzine (hygdrazine) skor :12, Adjunct B (sodium phosphate) skor: 9, SLCC-A (morpholine) skor: 9 yang ketiganya masuk dalam kategori risiko sedang (moderate risk) dan satu bahan kimia GC Alkaline concentrate (sodium hydroxide) skor: 3 kategori risiko rendah (low risk). Hasil risk rating (RR) kategori sedang (moderate) menentukan pula tindakan prioritas untuk pengendalian potensi bahaya dari bahan kimia yang digunakan, yaitu Action Priority (AP-2), dimana aktvitas pekerjaan tidak harus dihentikan segera ketika melakukan upaya pengendalian risiko, dengan syarat praktek kerja aman diterapkan hingga proses penerapan tindakan pengendalian diterapkan secara permanen. Selanjutnya merekomendasikan tahapan pengendalian bahaya (hierarchy control) bertujuan menurunkan tingkat risiko dari bahaya pajanan inhalasi ke kondisi ALARP sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi pekerja. Diharapakan bisa dilanjutkan penilaian risiko secara semi-kuantitatif atau kuantitatif.
Copyrights © 2022