Latar Belakang: Retensio Plasenta merupakan masalah penting dalam obstetrik yang merupakan salah satu penyebab perdarahan persalinan, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan maternal. Data Register pasien ibu bersalin di RumahSakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang jumlah ibu bersalin mengalami retensio plasenta pada Tahun 2011 kejadian sebanyak 15,1%, tahun 2012 sebanyak 21,5%, dan tahun 2013 sebanyak 14,1%.Masalah yang diteliti menyangkut persentase kejadian retensio plasenta masih tinggi (diatas 10%) dari keseluruhan persalinan. Selanjutnya akan diteliti hubungan antara umur, paritas, dan manajemen aktif kala III dengan kejadian retensio plasenta di RSUD Tamiang Layang.Metode: Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan case control. Hasil: Analisa chi square untuk hubungan umur ibu bersalin dengan kejadian retensio plasenta di dapatkan nilai signifikan 0,027, paritas pada ibu bersalin dengan kejadian retensio plasenta di dapatkan nilai signifikan 0,003, dan manajemen aktif kala III pada ibu bersalin dengan kejadian retensio plasenta di dapatkan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih rendah dari taraf signifikan 0,05 sehingga dinyatakan bahwa ada hubungan antara umur, paritas, dan manajemen aktif kala III pada ibu bersalin dengan kejadian retensio plasenta di RSUD Tamiang Layang tahun 2013.Kesimpulan: masyarakat diharapkan dapat menggali tanda bahaya kehamilan sehingga menerapkan langkah-langkah promotif dan preventif dan petunjuk dari petugas kesehatan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan mengurangi risiko kelahiran dengan retensio plasenta KataKunci : Umur, Paritas, Manajemen aktif Kala III, Ibu Bersalin.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014