Tanaman hias memiliki pasar yang luas diantaranya rumah tangga, perkantoran dan perhotelan, namun tanaman hias yang berasal dari tanaman buah belum banyak dimanfaatkan. Tanaman tomat apokarpel berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena bentuk buahnya yang unik, namun kelemahannya yaitu berhabitus tinggi. Upaya memperpendek tanaman tersebut yaitu mengaplikasikan zat pengatur tumbuh paklobutrazol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aplikasi paklobutrazol yang tepat sesuai kriteria tanaman pot. Penelitian dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Wilayah V Pakem, Sleman pada Januari-Juni 2019 menggunakan rancangan petak terbelah dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu waktu aplikasi (2 Minggu Setelah Semai (MSS) dan 2 Minggu Setelah Pindah Tanam (MSPT) dan konsentrasi paklobutrazol (0 ppm, 75 ppm, 150 ppm, 225 ppm, dan 300 ppm). Data diuji menggunakan analisis anova dan analisis kontras antara perlakuan kontrol dan aplikasi paklobutrazol serta dilanjutkan dengan analisis HSD Tukey α= 5% apabila terdapat beda nyata antara kontrol dengan aplikasi paklobutrazol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi paklobutrazol menghambat tinggi tanaman dengan cara menurunkan jumlah nodus, memperpendek internodus, dan memperpendek sel batang. Selain itu paklobutrazol juga mengurangi jumlah buah per tanaman, diameter buah dan bobot buah melalui mekanisme penutupan stomata. Perlakuan yang paling efisien adalah 75 ppm yang diaplikasikan pada 2 MSS maupun 2 MSPT.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022