Jurnal Ilmiah Widya Sosiopolitika
Vol 4 No 1 (2022): PERSPEKTIF KELAS DAN RADIKALISME

Studi Wacana Radikalisme Di Lingkungan Mahasiswa Bali

Penny Kurnia Putri (Unknown)
D.A Wiwik Dharmiasih (Unknown)



Article Info

Publish Date
11 Jul 2022

Abstract

Radikalisme baru-baru ini menjadi isu yang hangat dibicarakan, terutama dalam media massa. Sejak peristiwa penikaman terhadap mantan Menko Polhukam, Wiranto, yang terjadi pada 10 Oktober 2019 lalu, Mabes Polri seolah membunyikan kembali alarm kewaspadaan akan potensi munculnya bibit-bibit baru penebar teror yang sempat mati suri. Lingkungan universitas kemudian menjadi salah satu institusi pendidikan yang dianggap rentan terpapar persebaran ideologi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta pemahaman mahasiswa di Bali terkait wacana radikalisme di Indonesia. Analisis dilakukan dengan metode kualitatif melalui kuesioner, diskusi kelompok dan wawancara terhadap mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa Bali terhadap konteks radikalisme di Indonesia adalah sangat tinggi (80%), namun kurang dalam memahami terminologi radikalisme secara keilmuan. Hanya sebagian kecil mahasiswa yang memiliki karakter kritis dalam merespon isu radikalisme dan menolak narasi tunggal. Selanjutnya, secara umum mahasiswa di Bali tidak berada dalam posisi rentan terpapar radikalisme meski terdapat pro dan kontra. Dalam ranah akademis, setiap tema isu layak untuk diperbincangkan selama tidak menyimpang dari konteks keilmuan.Pandangan kritis justru diperlukan sebagai sarana belajar, serta memahami isu dari sumber keilmuan yang sesungguhnya.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

widya

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Jurnal Ilmiah Widya Sosiopolitika is a scientific journal published by Faculty of Social and Political Science Udayana University which aims to publish articles of empirical and theoretical studies in the field of social and politics. Editors accept articles in Indonesian and English were not ...