Aplikasi PeduliLindungi merupakan sebuah bentuk respon Pemerintah Indonesia dalam rangka mengatasi ancaman pandemi Covid-19. Aplikasi ini digunakan sebagai instrumen untuk melacak persebaran virus Covid-19 di Indonesia yang dilakukan bersamaan dengan kebijakan publik berupa pembatasan mobilitas masyarakat. Muncul penerimaan dan penolakan masyarakat terhadap kebijakan PeduliLindungi yang berlaku. Dengan metode studi kasus dan pengumpulan data melalui observasi pada media sosial Twitter, ditemukan bahwa masyarakat memiliki persepsi pro dan kontra mengenai aplikasi PeduliLindungi. Rational choice theory dalam hal ini digunakan untuk menjelaskan keputusan masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penggunaan aplikasi dimotivasi oleh keinginan seseorang untuk beraktivitas di ruang-ruang publik. Sebagian memiliki persepsi positif yang menganggap bahwa aplikasi PeduliLindungi membantu proses pelacakan dan memberikan jaminan rasa aman dalam beraktivitas. Di sisi lain, terdapat kelompok yang menganggap bahwa aplikasi PeduliLindungi dapat mempersulit dan mengancam mereka. Hal ini menyebabkan kelompok ini memilih untuk menghindar dari kebijakan tersebut dengan cara (1) mengunduh aplikasi di saat-saat tertentu saja, dan (2) penggunaan aplikasi pihak ketiga yang telah terintegrasi dengan sistem PeduliLindungi. Selain dua kelompok yang berbeda pendapat, pro dan kontra, terdapat kelompok lain yang tidak mengunduh aplikasi PeduliLindungi karena alasan keterbatasan gawai yang dimilikinya.
Copyrights © 2022