Indonesia masih menduduki peringkat 101 dari 166 negara dalam pencapaian SDGs. Rendahnya pencapaian SDGs disebabkan permasalahan lingkungan yang didorong oleh rendahnya Environmental Performance Index. Di samping itu, Indonesia mempunyai prediksi bonus demografi dan potensi Generasi Z sebagai agen perubahan lingkungan dalam mewujudkan lingkungan sehat bagi Indonesia Emas 2045. Generasi Z memiliki pengetahuan dan minat yang baik dalam melestarikan lingkungan, namun sebagian besar Generasi Z belum menerapkan green behavior. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi faktor penyebab kurangnya penerapan green behavior pada Generasi Z, 2) Menganalisis peran pemangku kepentingan dalam internalisasi green behavior pada Generasi Z 3) Merancang strategi internalisasi green behavior pada Generasi Z. Jenis data yang diolah adalah data sekunder dengan pengolahan data menggunakan Analisis Fishbone, Analisis Pemangku Kepentingan, dan Analisis The House Model. Berdasarkan temuan, kurangnya green involvement merupakan faktor utama yang mempengaruhi kurangnya penerapan green behavior pada Generasi Z. Selain itu, akademisi sebagai penyusun konsep dan inisiator merupakan pemangku kepentingan utama. Program Green Behavior Action Calendar Kit (Green-Back) merupakan strategi kunci untuk menginternalisasi green behavior pada Generasi Z.
Copyrights © 2022