Terdapat banyak pilihan pengobatan untuk perbaikan penyembuhan luka. Eksplorasi metode seperti perlakuan terhadap agen teknologi pengobatan plasma untuk terapi medis menghasilkan wawasan baru. Plasma merupakan zat keempat setelah padat, cair dan gas yang mampu menghasilkan Reactive Oxygen and Nitrogen Species (RONS) yang bermanfaat bagi kesehatan jika dosisnya tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh plasma jet pada kulit normal mencit yang rusak akibat pengaruh dosis berlebihan secara histologis dengan pewarnaan hematoxylin eosin (HE). Penelitian menggunakan mencit Balb/c 4 bulan yang dibagi menjadi 3 kelompok jarak paparan. Jarak yang paling berpengaruh pada kulit diperiksa secara mikroskopis untuk mengetahui perbedaan respon inflamasi pada 2 pengamatan yaitu jaringan yang rusak pada kulit dibedah pada hari ke-0 dan hari ke-1. Pada hari ke-0, jaringan kulit mencit dibedah 4 jam setelah terpapar plasma jet (D0) dan hari 2 tikus dibedah 24 jam setelah terkena plasma jet (D1). Hasil penelitian secara visual menyebabkan kerusakan kulit dalam jarak 3 mm. Hasil pengamatan kerusakan mikroskopis menunjukkan bahwa Paired T-test dengan nilai probabilitas 0,238 (P>0,05) berarti kedalaman kerusakan kulit D0 dan D1 tidak berbeda nyata. Kesimpulannya, jarak pancaran plasma 3 mm berpotensi merusak kulit normal, secara mikroskopis kerusakan kulit hanya terjadi pada epidermis, dan kedalaman kerusakan kulit tidak signifikan antara kulit yang dioperasi pada hari ke-0 dan hari-1.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021