Gangguan organ tubuh pada pankreas dalam memproduksi insulin merupakan penyebab munculnya penyakit kronis yaitu Diabetes Mellitus. Glukosa darah dapat stabil, apabila penderita DM melaksanakan penatalaksanaan diet DM yaitu edukasi, tingkat konsumsi, olahraga, dan farmokologi. Nilai glukosa darah menjadi suatu indikator yang dapat menunjukkan terkendalinya penyakit DM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan terhadap nilai glukosa darah serta hubungan tingkat konsumsi (energi dan karbohidrat) dengan nilai glukosa darah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan data diambil dalam satu waktu (Cross Sectional). Penelitian dilaksanakan di puskesmas Keling Kabupaten Kediri dan rumah responden. Pengambilan sampel diambil secara sengaja sesuai persyaratan sampel yang diperlukan (purposive sampling) pada 15 pasien. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode recall, wawancara kuesioner pengetahuan, food recall 3x24 jam dengan alat bantu formulir anamnesa dan dianalisis menggunakan uji Spearmen Rank. Hasil uji Spearmen Rank pada variabel pengetahuan terhadap nilai glukosa darah menghasilkan bahwa kedua variabel saling berhubungan dengan nilai P=0,005 alfa <0,05. Sedangkan variabel tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi karbohidrat terhadap nilai glukosa darah menghasilkan bahwa kedua variabel tersebut tidak terdapat hubungan dengan nilai p=0,085 alfa >0,05. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap nilai glukosa darah dan tidak terdapat hubungan tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi karbohidrat terhadap nilai glukosa darah. Saran yang diberikan pada penelitian ini secara berkala melaksanakan penyuluhan mengenai empat pilar penatalaksanaan, agar penderita selalu terpapar informasi dan meningkatkan monitoring dan evaluasi secara berkala. Penyuluhan dapat berupa "cooking class" dan program emodemo.
Copyrights © 2021