JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)
Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022

Hot Compres And Cold Compress To Reduce Feel Of Perinelaceration In Postpartum Mothers

Nurul Isnaini (Prodi D4 Kebidanan Universitas Malahayati)
Dainty Maternity (Prodi D4 Kebidanan Universitas Malahayati)
Yeni Kristiani (Prodi D4 Kebidanan Universitas Malahayati UPTD PKM PONED Mulya Asri Tulang Bawang Barat)
Muhammad Hatta (Universitas Malahayati)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2022

Abstract

Latar Belakang: Laserasi perineum dapat menyebabkan perdarahan sesuai dengan tingkat atau derajat terjadinya laserasi perineum. Insiden laserasi perineum pada ibu nifas di seluruh dunia pada tahun 2009 adalah 2,7 juta, yang diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 6,3 juta pada tahun 2050. Di Indonesia, 75% ibu nifas mengalami laserasi perineum dari total kelahiran normal. Ada beberapa cara untuk mengurangi rangsangan nyeri yaitu dengan menggunakan kompres hangat dan kompres dingin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kompres hangat dan kompres dingin dalam menurunkan nyeri robekan perineum pada ibu nifas.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kompres hangat dan kompres dingin dalam menurunkan nyeri robekan perineum pada ibu nifas.Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain penelitian Quasy eksperimental dengan pendekatan pretest – posttest two group design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin sebanyak 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kompres hangat dan dingin, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Variabel bebas : pemberian kompres hangat dan kompres dingin, variabel terikat : nyeri laserasi perineum. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan Independent Sample T-Ttest.Hasil: Rata-rata nyeri laserasi pada kompres hangat dengan rerata 7,67 setelah kompresi 1 rata-rata turun 6,247, kompresi 2 Rerata 4,73 dan kompres 3 berubah rerata menjadi 3,00. Kompres dingin dengan rerata 7,93 setelah dilakukan kompresi pertama, rerata menurun 5,73. Kompresi kedua, rata-rata 3,53. Dan pada kompresi ke-3, mean berubah menjadi 1,87. Pada pengukuran nyeri ketiga terjadi perubahan rata-rata nyeri yaitu 3,00 pada kelompok kompres hangat. Dan 1,87 untuk kompres dingin, p-value 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara pemberian kompres hangat dan dingin untuk mengurangi nyeri laserasi perineum.Kesimpulan: Pengukuran nyeri ketiga menunjukkan perubahan rata-rata nyeri yaitu 3,00 pada kelompok kompres hangat dan 1,87 pada kelompok kompres dingin, p-value 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian kompres hangat dan dingin terhadap penurunan perineum. nyeri laserasi.Saran Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan, Memberikan terapi nyeri persalinan non farmakologi yaitu kompres dingin untuk meningkatkan intervensi mandiri perawat atau bidan Kata kunci: Kompres Dingin, Kompres Hangat Nyeri Perineum ABSTRACT Backround : Perineal lacerations can cause bleeding according to the degree or degree of perineal laceration. The incidence of cases of perineal lacerations in postpartum mothers worldwide in 2009 was 2.7 million, which is estimated to increase by around 6.3 million in 2050. In Indonesia, 75% of postpartum mothers experience perineal lacerations of the total normal births. There are several ways to reduce pain stimulation, namely by using warm compresses and cold compresses. The aim of this study was to determine the effectiveness of warm compresses and cold compresses to reduce pain from perineal lacerations in postpartum mothers.Purpose : The aim of this research was to determine the effectiveness of warm compresses and cold compresses to reduce pain from perineal lacerations in postpartum mothers.Methods : This type of quantitative research, research design Quasy experimental method with a pretest - posttest two group design approach. The population and sample in this study were all women who gave birth as many as 30 respondents who were divided into 2 groups warm and cold compresses, the sampling technique used purposive sampling. Independent variable: giving warm compresses and cold compresses, dependent variable: pain of perineal laceration. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using the Independent Sample T-Ttest.Result : The mean pain of laceration on warm compresses with a mean of 7.67 after doing the 1st compress, a mean decrease of 6.247 to the 2nd compress, Mean 4.73 and the 3rd compression experienced a change in the mean to 3.00. Cold compress with a mean of 7.93 after the 1st compress has decreased the mean 5.73 to the 2nd compress, the mean is 3.53 and the 3rd compress has a mean change to 1.87. The third pain measurement there was a change between the average pain, namely 3.00 in the warm compress group and 1.87 in the cold compress, the p-value of 0.000 <0.05, which means that there is a significant difference between giving warm and cold compresses to the decreased pain of perineal laceration.Conclusion : The third pain measurement there was a change between the average pain, namely 3.00 in the warm compress group and 1.87 in the cold compress, the p-value of 0.000 <0.05, which means that there is a significant difference between giving warm and cold compresses to the decreased pain of perineal laceration.Suggestion Health Service Institutions, Providing non-pharmacological labor pain therapy, namely cold compresses to increase the independent intervention of nurses or midwives Keywords : Cold Compress, Perineal Pain, Warm Compress. 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

kebidanan

Publisher

Subject

Health Professions

Description

Jurnal Kebidanan Malahayati menyediakan platform untuk mempublikasikan bidang kebidanan dan jurnal juga berusaha untuk memajukan kualitas penelitian dengan memperkenalkan atau menguraikan metode baru di bidang kesehatan kebidanan untuk publikasi termasuk kebidanan dan ilmu kesehatan inti. Jurnal ini ...