pesisir Desa Karimunting dimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata, industri, dan pelabuhan berhadapan dengan Laut Natuna sehingga terpengaruh langsung oleh dinamika pesisir. Proses alam yang dinamis dan aktivitas manusia menyebabkan perubahan kenampakan muka daratan yang dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan kelangsungan sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran fenomena perubahan garis pantai beserta faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Teknik pengumpulan data menggunakan survey atau uji akurasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perubahan garis pantai yang menjorok ke laut dan ke darat. Perubahan garis pantai di Desa Karimunting yang terjadi pada tahun 2011 diketahui sepanjang 18.534 meter, sedangkan pada tahun 2020 sepanjang 19.661 meter. Dengan demikian perubahan garis pantai yang terjadi sejak tahun 2011 sampai tahun 2020 yaitu sepanjang 1.127 meter atau bertambah 6%. Perubahan garis pantai akibat abrasi dengan pergeseran terjauh yaitu 43,40 meter sedangkan oleh fenomena akresi adalah 175,15 meter. Sebaran fenomena perubahan garis pantai didorong oleh faktor fisik berupa formasi geologi, tipe tanah dan topologi pantai. Aktivitas manusia dalam memanfaatkan ruang di darat ikut mendorong perubahan garis pantai berupa alih fungsi lahan.
Copyrights © 2022