Stunting merupakan salah satu bentuk malnutrisi yang merefleksikan kekurangan gizi yang terjadi secara kumulatif yang berlangsung lama atau di kenal dengan istilah kekurangan gizi kronis (hidden hunger) Berdasarkan data WHO, adanya 178 juta anak di dunia yang terlalu pendek bedasarkan usia membuat stunting menjadi indikator kunci dari kekurangan gizi kronis. Bedasarkan data Riskesdas ada 9,2 juta dari 24,5 juta anak dibawah lima tahun mengalami stunting 37%, sementara di Sumatera Selatan jumlah stunting sebesar 36,7%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, berat badan lahir rendah (BBLR) dan Pemberian ASI Eksklusif secara simultan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Mekarsari Kabupaten Banyuasin tahun 2021. Desain penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, yaitu variabel independen (asupan energi, berat badan lahir rendah (BBLR), dan pemberian ASI eksklusif) serta variabel dependen (Stunting pada balita usia 24-59 bulan) yang dikumpulkan dalam waktu bersama. Dari dasil uji chi-square variable aseupan energy diperoleh p value (0,004), Variabel diperoleh BBRL diperoleh p value (0,029), variable pemberian ASI esklusif diperoleh diperoleh P value (0.001) < α (0,05%). Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara asupan energi , BBRL dan pemberian ASI esklusif dengan kejadian stunting balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Mekarsari Kabupaten Banyuasin tahun 2021 Kata Kunci : Pemberian ASI Esklusif, BBRL, ASupan Energi , Stunting
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022