Hasbia Hasbia
Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Kebidanan dan Keperawatan, Universitas Kader Bangsa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS GIZI, BBLR DAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS MEKARSARI Sri Rumingsih; Hasbia Hasbia; Eka Afrika
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i1.2987

Abstract

Stunting merupakan salah satu bentuk malnutrisi yang merefleksikan kekurangan gizi yang terjadi secara kumulatif yang berlangsung lama atau di kenal dengan istilah kekurangan gizi kronis (hidden hunger) Berdasarkan data WHO, adanya 178 juta anak di dunia yang terlalu pendek bedasarkan usia membuat stunting menjadi indikator kunci dari kekurangan gizi kronis. Bedasarkan data Riskesdas ada 9,2 juta dari 24,5 juta anak dibawah lima tahun mengalami stunting 37%, sementara di Sumatera Selatan jumlah stunting sebesar 36,7%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, berat badan lahir rendah (BBLR) dan Pemberian ASI Eksklusif secara simultan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Mekarsari Kabupaten Banyuasin tahun 2021. Desain penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, yaitu variabel independen (asupan energi, berat badan lahir rendah (BBLR), dan pemberian ASI eksklusif) serta variabel dependen (Stunting pada balita usia 24-59 bulan) yang dikumpulkan dalam waktu bersama. Dari dasil uji chi-square variable aseupan energy diperoleh p value (0,004), Variabel diperoleh BBRL diperoleh p value (0,029), variable pemberian ASI esklusif diperoleh diperoleh P value (0.001) < α (0,05%). Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara asupan energi , BBRL dan pemberian ASI esklusif dengan kejadian stunting balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Mekarsari Kabupaten Banyuasin tahun 2021 Kata Kunci : Pemberian ASI Esklusif, BBRL, ASupan Energi , Stunting
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA PKM BURNAI MULYA Anggi Silvia Anggi; Hasbia Hasbia; Eka Afrika
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i1.3119

Abstract

Abortus adalah terhentinya kehamilan sebelum minggu ke 20 (dihitung dari hari pertama menstruasi terahir). Defenisi lain menyebutkan abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi dengan berat <500 gram. Frekuensi kematian Ibu 3 akibat abortus spontan di Indonesia adalah 10%-15% dari 5 juta kehamilan setiap tahunnya Terdapat lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan (30,1%), hipertensi dalam kehamilan (26,9 %), infeksi (5,5 %), partus lama/macet (1,8 %), Abortus (1,6%) dan lain – lain (34,5 %). Abortus masih merupakan masalah besar dalam pelayanan obstetrik karena merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin sampai saat ini.. Adapun tujuan pada penelitian ini Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus di Wilayah Kerja PKM Burnai Mulya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT). Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas burnai mulya dengan jumlah sampel 98 respondne tehnik pengambilan sampel menggunakan random sampiling. Variable yang diteliti yaitu variable anemia, status gizi ibu dan riwayat abortus denga kejadian abortus Data diperoleh dari rekam medik ibu yang memeriksakan kehamilan di PKM Burnai Mulya, instrumen dan alat yang digunakan adalah checklist. Hasil uji Chi-Square varaiabel anemia diperoleh ρ value 0,000 < α = 0,05, artinya ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus, hasil uji variable status gizi diperoleh ρ value 0,025 < α = 0,05, artinya ada hubungan antara status gizi dengan kejadian abortus, uji Chi-Square pada variable riwayat abortus diperoleh ρ value 0,002 < α = 0,05, artinya ada hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian abortus Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara anemia, status gizi ibu, dan riwayat abortus secara simultan dengan kejadian abortus di Wilayah Kerja PKM Burnai Mulya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) Kata kunci: Abortus, Anemia, Status Gizi, Riwayat Abortus.