Penggunaan kendaraan bermotor pribadi di lingkungan Universitas Brawijaya (UB) mengalami peningkatan yang dapat menyebabkan kemacetan dan polusi. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian tentang penerapan sistem transportasi berkelanjutan di kampus UB, salah satunya adalah penggunaan sepeda sebagai moda transportasi di dalam kampus yang diiringi dengan manajemen lalu lintas dan pengendalian parkir. Kajian penyediaan lajur sepeda di kampus UB dilakukan dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuesioner dengan responden mahasiswa, karyawan dan dosen serta pengguna sepeda yang ada di lingkungan UB dengan total responden sebanyak 500 orang. Data dianalisis menggunakan regresi logistik. Selain itu juga dilakukan survei traffic counting di beberapa ruas jalan UB untuk mengetahui kapasitas jalan dan tingkat pelayanan jalan (LOS). Untuk mengetahui prioritas penyediaan lajur sepeda di UB dilakukan survei dengan responden stakeholder dan akademisi yang selanjutnya diolah dengan AHP (Analytic Hierarchy Process). Hasil akhir penelitian ini adalah lay out lajur sepeda yang sesuai diterapkan di UB. Dari hasil regresi logistik didapat nilai utilitas UY1 = -3,091 + 2,136.X13 dan UY2 = 3,106 + (-1,497)X4. Diketahui bahwa responden pesepeda yang waktu tempuhnya kurang dari 10 menit memiliki peluang untuk pindah menggunakan kendaraan bermotor sebesar 0,2778 (peluang untuk menggunakan sepeda sebesar 0,7222). Responden pesepeda yang penghasilan pribadi atau orang tua lebih dari 3 juta memiliki peluang untuk pindah menggunakan kendaraan bermotor sebesar 0,8333 (peluang untuk menggunakan sepeda sebesar 0,1667). Hasil analisis AHP disimpulkan bahwa aspek yang berpengaruh dalam alternatif penyediaan lajur sepeda adalah, aspek keselamatan (sebesar 0,24165), aspek kesesuaian master plan kampus (sebesar 0,19155), aspek waktu tempuh/ kelancaran (sebesar 0,14928), aspek manfaat (sebesar 0,12953), aspek kenyamanan (sebesar 0,12840), aspek lingkungan (sebesar 0,11633) dan aspek biaya (sebesar 0,04325). Selain itu juga didapat nilai CR (Consistency Ratio) rata-rata sebesar 0,057 (< 0,1). Urutan prioritas penyediaan lajur sepeda di UB mulai dari yang terbesar adalah, Alternatif I (perlu lajur sepeda permanen) sebesar 0,496821, Alternatif II ( Perlu lajur sepeda tidak permanen) sebesar 0,34289, Alternatif III (Tidak perlu lajur khusus sepeda) sebesar 0,16029. Kata Kunci: Persepsi, Pesepeda, AHP, Regresi Logistik, LOS
Copyrights © 2015