Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
Vol 5, No 2 (2021): Desember

Kelayakan Geo-ekowisata Gua berdasarkan Cave Rock Mass Rating (CRMR) di Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Sari Bahagiarti Kusumayudha (Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta)
Bambang Prastistho (Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta)
Muhammad Faizal Zakaria (Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta)
Istiana Rahatmawati (Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta)
Tuti Setyaningrum (Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
13 Jun 2022

Abstract

Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berada di kawasan geopark karst Gunungsewu. Daerah tersebut secara geologis terdiri dari batugamping terumbu dan batugamping berlapis, karakteristik hidrologi ditandai adanya sistem pengeringan bawah permukaan. Sejak kawasan Gunungsewu ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark pada 2015, sektor pariwisata di daerah ini berkembang pesat. Kapanewon Tanjungsaripun berbenah mengembangkan potensi alamnya untuk pariwisatanya. Terdapat 5 (lima) lokasi berpotensi dikembangkan sebagai wisata gua karst dengan konsep geo-ekowisata, yaitu Gua Bentar, Gua Cabe, Gua Grengseng, Gua Pakubon dan Gua Tritis, yang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dari aspek eksokarst, endokarst, serta legenda. Pengembangan situs-situs gua tersebut diharapkan mampu meningkatkan keekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu dilakukan kajian berupa penerapan Cave Rock Mass Rating (CRMR) guna menentukan kelayakan gua dari aspek geoteknik terhadap risiko runtuh, bila dikembangkan sebagai destinasi geo eko-wisata. Hasilnya menunjukkan bahwa Gua Grengseng (nilai 47) memiliki risiko runtuh paling besar dibandingkan dengan Gua Bentar (nilai 69), Gua Cabe (nilai 80), Gua, Pakubon (nilai 81), dan Gua Tritis (nilai 79).

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

JMEL

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Engineering Environmental Science

Description

JMEL (Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan) is a journal organized by the Faculty of Mineral Technology, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. The aim of this journal publication is to disseminate the research results and conceptual thoughts that have been achieved in the focus area ...