Masyarakat Toraja dikenal sebagai masyarakat yang kaya akan kebudayaan dan tingkat toleransi yang tinggi, baik dalam keluarga maupun dalam kehidupan sosialnya. Namun, fakta yang ditemui ada begitu banyak kasus yang menarik perhatian yaitu kasus bunuh diri yang beberapa waktu yang lalu sangat marak terjadi di daerah Toraja. Salah satu penyebab terjadinya bunuh diri adalah karena tidak adanya perhatian dari orang disekitar individu tersebut dalam menghadapi persoalan kehidupannya, dalam hal ini tidak adanya nilai hospitalitas yang diterapkan dalam menjalin hubungan sosial. Kurangnya cinta kasih yang terjalin dalam sebuah hubungan dapat mengakibatkan seseorang memilih tindakan bunuh diri sebagai jalan untuk terlepas dari persoalan tersebut. Salah satu budaya atau filosofi yang masih dipegang oleh masyarakat Toraja sampai saat ini adalah raputallang. Di dalam raputallang terdapat nilai-nilai hospitalitas Kristen yang dapat dijadikan sebagai pedoman masyarakat Toraja secara khusus Gereja dalam membangun hubungan dengan sesamanya. Karena itu penulis ingin menjelaskan nilai-nilai hospitalitas Kristen yang terdapat dalam raputallang sebagai dasar bagi Gereja dalam mencegah kasus bunuh diri. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode studi pustaka serta model sintesis dari Stephen B. Bevans. Hasilnya, nilai kepedulian dalam budaya raputallang seyogyanya mampu mencegah seseorang melakukan bunuh diri.
Copyrights © 2022