Tulisan ini mencoba untuk melihat bagaimana perbandingan antara penafsiran Syaikh Nawawi al-Bantani dalam kitab tafsir Marah Labid sebagai representasi ulama Asy’ariyah di Arab dan penafsiran Syaikh As-Syinqiti sebagai representasi ulama manhaj salafi di Arab. Ditemukan bahwa Syaikh Nawawi al-Bantani mengkasifikasi ahl al-Fatrah menjadi tiga kategori, yaitu kelompok orang yang selamat (su’ada), kelompok orang yang celaka (asqiya) dan yang ketiga dibawah kehendak Allah (tahta al-Masyiiah). Sementara SyaikhAs-Syinqiti begitu kuat dalam mepertahankan argumen bahwa setiap orang yang tidak mendapatkan dakwah rasul (ahl al-fatrah) tidak mendapatkan siksa ataupun sebagai ahli neraka meskipun mati dalam keadaan kafir. Perbedaan keduanya terdapat pada siapa saja yang termasuk golongan selamat di akhirat kelak, Syaikh Nawawi menilainya berdasarkan kategori yang beliau sebutkan, sedangkan As-Syinqiti tanpa membedakan sesama ahl al-fatrah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022