Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya gejala gejala bahasa yang dipengaruhi oleh budaya masyarakat karena percampuran dua budaya maka muncul karakteristik bahasa baru yang hanya digunakan dalam lingkungan tersebut sehingga orang dari luar daerah tidak akan mengetahui arti dari bahasanya. Pengambilan sampel ini dipilih peneliti karena desa tersebut sukar terjangkau dan lokasinya susah untuk memperoleh jaringan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan cakap. Dari tujuh desa diambil lima belas sampel untuk dijadikan narasumber. Hasil penelitian menunjukkan adanya interferensi yaitu Interferensi fonologis, Interferensi morfologis, Interferensi semantis. Interferensi yang paling banyak dalam penelitian ini adalah interferensi morfologis. Data bahasa yang telah diperoleh dari hasil penelitian ini kemudian akan dijadikan bahan ajar untuk siswa di kelas XI SMA, yang bertujuan untuk memudahkan guru dalam pengaplikasian penggunaan bahasa Indonesia di daerah perbatasan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021