Abstrak- Indikator kesehatan lingkungan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh Pemerintah dan masyarakat luas. Kurangnya indikator ini, dapat berdampak bagi kesehatan dan perekonomian negara. Indonesia merupakan Negara dengan ketimpangan dan kesenjangan berbagai aspek, salah satunya adalah ketimpangan pada tingkat kemiskinan dan indikator kesehatan lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya pengkajian untuk mengaitkan kedua indikator tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kesehatan lingkungan (yang terdiri dari variabel akses air minum, sanitasi dan hunian layak) dengan tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia dan untuk mengelompokkan Provinsi berdasarkan indikator kesehatan lingkungan agar dapat melihat Provinsi mana yang perlu diperhatikan guna mempercepat pencapaian SDGs. Dalam penelitian ini, dibangun model Regresi Linier Berganda dan analisis cluster dengan metode Hierarchical Cluster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga variabel yang ada, hanya variabel fasilitas sanitasi layak yang siginifikan memengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia. Namun, konstanta variabel hunian layak lebih cepat untuk menurunkan tingkat kemiskinan dibandingkan variabel lainnya. Kemudian dari hasil Pengelompokkan dengan metode Hierarchical Cluster, Indonesia terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok dengan indikator kesehatan lingkungan rendah, sedang dan tinggi. Kelompok dengan kriteria indikator kesehatan lingkungan rendah terdiri dari 3 Provinsi, sedang terdiri dari 24 Provinsi dan Tinggi terdiri dari 7 Provinsi. Provinsi Bengkulu, Lampung dan Papua merupakan Provinsi yang harus diperhatikan karena merupakan anggota kelompok pertama yang memiliki indikator kesehatan lingkungan dan tingkat kemiskinan terburuk dibandingkan dengan kelompok lainnya. Dari hasil analisis ini, Pemerintah disarankan untuk menyusun kebijakan yang mengarah pada perbaikan aspek kesehatan lingkungan terutama di tiga Provinsi kelompok pertama.
Copyrights © 2020