Dalihan Na Tolu menjadi falsafah penting dalam sistem kebudayaan masyarakat Batak khususnya Batak Toba. Tujuan tulisan ini yaitu mengungkap nilai sosial budaya, degradasi moral serta bagaimana upaya dalam upaya mempertahankan falsafah tersebut. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Temuan dalam penelitian ini pada prinsipnya Dalihan Na Tolu memiliki nilai positif mempertahankan solidaritas serta pengajaran saling menghargai sesama dalam struktur kekerabatan Batak Toba. Namun, pemahaman nilai ini masih kurang khususnya pada kalangan generasi muda yang diakibatkan oleh terpaan teknolodi dan media sosial. Kondisi demikian menyebabkan terdapat kecenderungan kurang aktif dalam pelaksanaan upacara kesukuan maupun kegiatan adat. Perilaku lainnya yaitu melawan orang tua dan berkata kasar dalam pergaulan. Masalah degradasi moral disikapi dengan kemunculan Perkumpulan Batak Bersatu yang menganggap perlu upaya mengatasi degradasi moral. Mereka mengenalkan budaya batak melalui berbagai cara termasuk media sosial. Meskipun belum menunjukkan peran signifikan dalam membumikan nilai budaya Batak, keberadaan PBB sangat penting terutama mengembalikan eksistensi nilai budaya batak pada generasi muda.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022