Litera Kultura
Vol 2 No 2 (2014): Vol.2 No.2 2014

SELF-DETERMINATION OF GATSBY’S CHARACTER IN F.S FITZGERALD’S THE GREAT GATSBY

INES INDIRA PRAMESWARI (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Aug 2014

Abstract

Abstrak Studi ini mengacu pada penggambaran penentuan nasib sendiri yang dilakukan oleh karakter utama dan bagaimana tekadnya memberikan tingkatan dalam keberadaannya. Penentuan diri digunakan sebagai cara yg muncul dari rasa ketiadaan dalam menerima kenyataan esensi untuk menjadi sesuatu dan ada dalam kehidupan. Masalah pertama tentang bagaimana Jay Gatsby menentukan nasibnya dirinya menjadi ada. Yang kedua memaparkan bagaimana keberadaan Gatsby di dalam masyarakat. Untuk menjawab permasalahan, penelitian ini menggunakan teori eksistensialisme oleh Jean Paul Satre, terutama dalam bukunya yang berjudul Being And Nothingness, dan Humanism, dan penulis buku The Great Gatsby, Francis Scott Fitzgerald, yang mengacu pada keberadaan laki-laki dalam masyarakatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan nasib sendiri digambarkan ketika Gatsby bersikeras untuk mempertahankan pemikirannya, perasaan dan perilaku merupakan tindak dari motivasi bawah sadar. Dia menentukan dirinya untuk menjadi seorang penulis untuk dirinya sendiri. Kemudian, berdasarkan Sartre tentang konsep kesadaran, kesepian Gatsby telah membawa dia ke dalam kondisi penderitaan, kesedihan, dan keputus asaan. Kondisi tersebut membuat kekayaan dan cinta menjadi keputusan dalam penentuan nasib di kehidupan Gatsby. Tapi, orang-orang di sekitar Gatsby berpikir bahwa dia tidak mungkin memiliki nasib yang sama, kepekaan, dan rasa seperti kekayaan yang mereka miliki. Kesimpulan di atas menyetujui bahwa konsep Sartre eksistensialisme dalam penentuan nasib sendiri sangat mendukung bahwa karakter memiliki keinginan yang kuat untuk bebas untuk menentukan cara hidupnya dimanapun dan kapanpun dia berada. Kata kunci: Penentuan diri, ekistensialisme, Sartre, The Great Gatsby Abstract This study focuses on depicting self-determination performed by main character’s act and how his self-determination gives raise to his existence. The self determination is used as the way of his nothingness in accepting the truth of his essence to be something and exist in life. The first problem talks about how Jay Gatsby determines himself to be exist. The second reveals the what society’s opinion on Gatsby’s existence. To answer the problems, this study uses the theory of existentialism by Jean Paul Satre, especially in his book entitled Being And Nothingness, and Humanism. And supported by Francis Scott Fitzgerald, which focus on men’s existence in his society. The result of the study shows that self determination is depicted when Gatsby insists on determining his self to maintain his thought, feeling and behavior entirely by unconscious motivations. He determines himself to be an author for himself. Then, based on Sartre term of consciousness, Gatsby’s loneliness brings him to the condition of anguish, forlornness, and despair. Those conditions make the wealth and love become decision in Gatsby life. But, people around Gatsby think that he cannot possibly have the same refinement, sensibility, and taste like wealth they have. The above conclusion approves that Sartre’s concept of existentialism of determination strongly supports that character possesses a strong desire to be free to determine the way of his life wherever and whenever he will be. Key words: Self-determination, existentialism, Sartre, the great Gatsby.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

litera-kultura

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

Litera Kultura : Journal of Literary and Cultural Studies accepts articles within the scope of Literature and Cultural Studies. The journal is published three times in a year: April, August, and ...