cover
Contact Name
Ali Mustofa
Contact Email
alimustofa@unesa.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alimustofa@unesa.ac.id
Editorial Address
The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya T4 Building, 2nd floor Lidah Wetan Campus Surabaya 60213
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Litera Kultura
ISSN : -     EISSN : 23562714     DOI : -
Litera Kultura : Journal of Literary and Cultural Studies accepts articles within the scope of Literature and Cultural Studies. The journal is published three times in a year: April, August, and December.
Articles 353 Documents
Victorian Society’s Hypocrisy and Its’ Impact to the Female Characters in George Bernard Shaw’s Mrs. Warren’s Profession SITI NUR WAHYUNI
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.906 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.26605

Abstract

Kemunafikan adalah salah satu persoalan sosial yang biasa terdapat dalam karya sastra. Masyarakat Victoria dalam drama Mrs. Warren’s Profession adalah termasuk masyarakat yang terkenal munafik. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh kemunafikan masyarakat Victoria terhadap tokoh perempuan yang dimana mereka harus berjuang melawan kemunafikan masyarakat tempat mereka tinggal. Sumber data penelitian ini adalah drama karya George Bernard Shaw yang berjudul Mrs. Warren’s Profession. Data utama diambil dari sumber data yang mengimplikasikan kemunafikan masyarakat Victoria serta pengaruh dari kemunafikan terhadap tokoh perempuan. Data utama dianalisis bersama dengan data pendukung yang diambil dari buku-buku,kritik sastra, artikel, dan tulisan yang berkaitan. Peneliti menggunakan pendekatan sosiologi untuk mengetahui hubungan sosial dalam drama yang berkaitan dengan kemunafikan masyarakat Victoria. Penelitian kali ini akan mengemukakan dua permasalahan yang akan dibahas : 1. Bagaimana gambaran kemunafikan masyarakat era Victoria?. 2. Bagaimana kemunafikan masyarakat dapat mempengaruhi karakter perempuan dalam drama Mrs. Warren’s Profession?. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas masyarakat Victoria adalah munafik. Sosial status dan jabatan membuat mereka berusaha untuk terlihat baik namun kenyataannya tidak. Kemunafikan juga membuat Ny. Warren terjerumus dalam praktik rumah bordir. Dan putrinya Vivie, lebih percaya pada masyarakat daripada ibunya sendiri. Kata kunci : kemunafikan, masyarakat, Victoria, sosiologi, dramaturgi Hypocrisy is one of the social problems commonly found in literary works. The Victorian society in Mrs. Warren’s profession as well-known as hypocrite society. This research focused on Victorian society’s hypocrisy and its’ impact to the female characters who have to fight against the hypocrisy of the society where they live. The data source of this study was the play by George Bernard Shaw entitled Mrs. Warren’s Profession. The main data is taken from data sources which implies the hypocrisy of the Victorian’s society and its’ impact to the female characters. The main data were analyzed together with supporting data taken from books, literary criticism, articles and related articles. Researchers use a sociological approach to find out the social problems in the play that related to the hypocrisy of Victorian society. This study proposes two statement of the problem: 1. How is hypocrisy in Victorian society in Mrs. Warren’s Profession depicted?. 2. How the hypocrite society influence the female characters in Mrs. Warren’s Profession?. The results of this study indicate that Victorian’s society are hypocrites. Social status and position make them try to look good but the reality is not. The hypocrisy also makes Mrs. Warren fell into the brothel owner. And her daughter Vivie, prefer to trust in society where she belongs than her mother. Keywords : hypocrisy, society, Victoria, sociology, dramaturgy
Exploitation of Man by Man in Charles Dickens’ A Christmas Carol TIFANI DEWI
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.581 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.26715

Abstract

Exploitation of man by man is the main focus of this study in the Charles Dickens novel titled A Christmas Carol. This study uses descriptive analysis. The main data is taken from Charles Dickens novel A Christmas Carol. This thesis aims to analyze how Scrroge exploits Bobs description, as well as analyze the factors that make Scrooge exploit Bob. Exploitation of man by man is a form of exploitation that involves two relata in which the rich aim to take advantage of the object. The concept of exploitation of man by man refers to the A as the rich who has the power to take advantage of B which is poor and powerless. This thesis uses the exploitation of man by man theory by Nicholas Vrousalis. This theory is well applied to reveal existing problems. The analysis also shows that Scrooge has been described as an exploitative image that dominates this novel. Scrooge with his power, dominates and exploits Bob by treating him unfairly on the counting house, such as giving underpaid and giving work time beyond normal limits. This is because Scrooge feels that he has more authority than Bob. This made Bob and his family increasingly poor, which in the beginning they were poor and vulnerable. However, exploitation must lead to something that is not fair. Supervision and control may avoid these actions. Exploitasi Manusia dengan Manusia adalah fokus utama penelitian ini dalam novel Charles Dickens berjudul A Christmas Carol. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data utama diambil dari novel Charles Dickens, A Christmas Carol. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Scrroge mengeksploitasi deskripsi Bob, serta menganalisis faktor-faktor yang membuat Scrooge mengeksploitasi Bob. Eksploitasi manusia oleh manusia adalah bentuk eksploitasi yang melibatkan dua relata di mana orang kaya bertujuan untuk mengambil keuntungan dari objek tersebut. Konsep eksploitasi manusia oleh manusia mengacu pada A sebagai orang kaya yang memiliki kekuatan untuk mengambil keuntungan dari B yang miskin dan tak berdaya. Tesis ini menggunakan eksploitasi teori manusia oleh manusia oleh Nicholas Vrousalis. Teori ini diterapkan dengan baik untuk mengungkapkan masalah yang ada. Analisis juga menunjukkan bahwa Scrooge telah digambarkan sebagai gambar eksploitatif yang mendominasi novel ini. Scrooge dengan kekuatannya, mendominasi dan mengeksploitasi Bob dengan memperlakukannya secara tidak adil di rumah hitung, seperti memberi gaji rendah dan memberikan waktu kerja di luar batas normal. Ini karena Scrooge merasa bahwa dia memiliki otoritas lebih dari Bob. Ini membuat Bob dan keluarganya semakin miskin, yang pada awalnya mereka miskin dan rentan. Namun, eksploitasi harus mengarah pada sesuatu yang tidak adil. Pengawasan dan kontrol dapat menghindari tindakan ini.
Beckys Consumerism and Identity Construction in Sophie Kinsellas Confessions of a Shopaholic WAHYU EKA PUTRI
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.751 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.26716

Abstract

This study analyze the novel entitled Confessions of a Shopaholic by Sophie Kinsella. In the novel tells about a woman who is addicted to shopping. This study is written by focusing on two questions: (1) How is consumerism portrayed on Beckys character? And (2) How does the fashion brands affect on women’s identity construction depicted in Beckys consumerism?. To analyze those questions, this study using the concept of consumerism and three other theories, such as Marxist Feminist, ChickLit theory as the genre of the novel, and Postfeminism theory. The findings reveal that Becky’s character was lured to consumerism because she lived in capitalist and matrelistic society. Matrealistic society requires woman to be beautiful , whereas a capitalist world offers and cleverly markets various products to people , including woman. This method uses critical interpretation as data analysis. The result of this study are, first is the temptation of consumption activity portrayed on Beckys character and and the second is live in matrealistic sociaty can affect Becky to using many fashion brands to construct her identity. Keywords: consumerism, shopping, identity construction, fashion brands. Skripsi ini menganalisis novel yang berjudul Confessions of a Shopaholic karya Sophie Kinsella. Dalam novel tersebut bercerita tentang seorang wanita yang kecanduan belanja. Penelitian ini ditulis dengan berfokus pada dua pertanyaan: (1) Bagaimana konsumerisme digambarkan pada karakter Becky? Dan (2) Bagaimana pengaruh merek-merek fashion terhadap konstruksi identitas wanita yang digambarkan dalam konsumerisme Becky?. Untuk menganalisis pertanyaan-pertanyaan itu, penelitian ini menggunakan konsep budaya konsumerisme dan tiga teori lainnya, seperti Marxis Feminis, teori ChickLit sebagai genre novel, dan teori Postfeminisme. Temuan ini mengungkapkan bahwa karakter Becky terpikat pada konsumerisme karena dia hidup dalam masyarakat kapitalis dan matrelistik. Masyarakat matrealistik menuntut wanita untuk menjadi cantik, sedangkan dunia kapitalis menawarkan dan secara cerdik memasarkan berbagai produk kepada orang-orang, termasuk wanita. Metode ini menggunakan interpretasi kritis sebagai analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama adalah godaan kegiatan konsumsi yang digambarkan pada karakter Becky dan yang kedua adalah hidup dalam masyarakat matrealistik dapat mempengaruhi Becky untuk menggunakan banyak merek fashion untuk membangun identitasnya. Kata Kunci: konsumerisme, belanja, kontruksi identitas, merek-merek fashion.
Diasporic Female Bonding in Chitra Banerjee Divakarunis Sister Of My Heart Irma Putri Aprilia
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.605 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.26717

Abstract

Abstract This study analyzes the relationship between female characters, Anju and Sudha, in the Sister of My Heart novel by Chitra Banerjee Divakaruni. The female bonding displayed by Anju and Sudha are strong aspects that plot the story in the novel. This research analyzes how female bonding is portrayed in the novel and also how it affects Anju’s diasporic life and Sudha’s domestic life. To accommodate it, this research using one of the feminist survival strategy, female bonding, and also a branch of the Diaspora theory, the Diaspora consciousness. This study uses critical interpretation as data analysis. This analysis shows two conclusions, first, female bonding between Anju and Sudha is described from infancy, adolescence and until they become wives and mothers. Second, the influence of female bonding on Anju’s diasporic life and Sudhas domestic life remain strongly even though they live apart by American and Indian distances. Keywords: female bonding, feminist strategy, diaspora, diasporic consiousness Abstrak Studi ini menganalisa hubungan antar karakter wanita, Anju dan Sudha, dalam novel Sister of My Heart karya Chitra Banerjee Divakaruni. Ikatan perempuan yang ditampilkan oleh Anju dan Sudha merupakan aspek kuat yang menjadi plot cerita dalam novel. Penilitian ini menganalisa bagaimana ikatan perempuan digambarkan pada novel dan juga bagaimana ikatan perempuan mereka memengaruhi kehidupan diaspora Anju dan kehidupan rumah tangga Sudha. Untuk mengakomodisikannya, penelitian ini menggunakan salah satu strategi perempuan untuk bertahan hidup, yaitu ikatan perempuan, dan juga cabang dari teori Diaspora, yaitu kesadaran diaspora. Kajian ini menggunakan interpretasi kritis sebagai analisis data. Analisis ini menghasilkan dua kesimpulan, pertama, ikatan perempuan antara Anju dan Sudha digambarkan dari sejak bayi, remaja dan sampai saat mereka menjadi istri dan ibu. Kedua, pengaruh ikatan perempuan pada kehidupan diaspora Anju dan kehidupan rumah tangga Sudha tetap terjalin kuat walaupun mereka hidup terpisah oleh jarak Amerika dan India. Kata kunci: ikatan perempuan, strategi feminis, diaspora, kesadaran diaspora
WILLY WONKA’S SCHIZOTYPAL PERSONALITY DISORDER IN ROALD DAHL’S CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY NOVI ANDRAWATI
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.845 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.26718

Abstract

This study analyse Willy Wonka’s schizotypal personality disorder in Roald Dahl’s Charlie and the Chocolate Factory. Schizotypal personality disorder are subtype from personality disorder that characterized by peculiar,eccentric in thinking and style, difficult in interaction in social and close relationship. This study concern to analyse Willy Wonka character and his schizotypal personality disorder. Dahl describe the character as support character that have prominent personality. The aims of this study is to reveal the schizotypal personality disorder that depicted in Willy Wonka’s character. The first objective of this study is to identify the schizotypal personality disorder that depicted in in Willy Wonka’s character. Then, the second objective of this study is to identify the impact of schizotypal personality disorder in Willy Wonka’s character toward his life and people around him. This study use theory of personality disorder and theory of schizotypal personality disorder by Theodore Millon to reveal the depicted and the impact of schizotypal personality disorder in Willy Wonka’s character from the novel Charlie and the Chocolate Factory. The method use qualitative method and critical interpretation to analyse the data. The result shows that Willy Wonka has schizotypal personality disorder symptom in his personality and behaviour, for instance, Willy Wonka tends to eccentric and odd in his style and his act, Willy Wonka has odd style thinking and speech, Willy Wonka are paranoid person and uncomfortable in social situation. There are some impact that caused by Willy Wonka’s schizotypal personality disorder, for instance his behaviour and personality hard to understand and seems too odd. Wonka make people around him feel conscious and dejected with his behaviour. Penelitian ini menganalisis gangguan kepribadian schizotypal Willy Wonka dalam novel Charlie and the Chocolate Factory. Gangguan kepribadian schizotypal adalah subtipe dari gangguan kepribadian yang ditandai dengan kepribadian aneh, eksentrik dalam berpikir, sulit dalam interaksi dalam hubungan sosial dan tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter Willy Wonka dan gangguan kepribadian schizotypalnya. Roald Dahl menggambarkan karakter Willy Wonka sebagai karakter pendukung yang memiliki kepribadian menonjol.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan gangguan kepribadian schizotypal yang tergambar dalam diri Willy Wonka. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gangguan kepribadian schizotypal yang digambarkan dalam karakter Willy Wonka. Kemudian, tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak gangguan kepribadian schizotypal dalam karakter Willy Wonka terhadap kehidupan dan orang-orang di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan teori gangguan kepribadian dan teori gangguan kepribadian schizotypal oleh Theodore Millon untuk mengungkapkan gambaran dan dampak gangguan kepribadian schizotypal pada karakter Willy Wonka dari novel Charlie and the Chocolate Factory. Metode ini menggunakan metode kualitatif dan interpretasi kritis untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Willy Wonka memiliki gejala gangguan kepribadian schizotypal dalam kepribadian dan perilakunya, misalnya, Willy Wonka cenderung eksentrik dan aneh dalam gaya dan perilakunya, Willy Wonka memiliki pemikiran dan gaya yang aneh, Willy Wonka adalah orang yang paranoid dan tidak nyaman. dalam situasi sosial. Ada beberapa dampak yang disebabkan oleh gangguan kepribadian schizotypal Willy Wonka, misalnya perilaku dan kepribadiannya sulit dipahami dan tampak terlalu aneh. Wonka membuat orang di sekitarnya merasa marah dan kesal dengan perilakunya.
Coco as a Dominating Woman in Wei Huis Shanghai Baby BAGUS NATA PRADEKSA
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.892 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.26755

Abstract

Abstract Shanghai Baby is one of well known literary works written by Zhou Wei Hui. The story in the novel told about a woman named Coco who fought against some problems concerning her love life. This research focused on Coco’s domination and the relationship between her and her two men, TianTian and Mark by using Carl Jung’s libido and Anthony Giddens’ transformation of intimacy. This study proposes two statements of the problem: 1. How is Coco as a dominating woman depicted in Shanghai Baby? 2. How does Cocos domination influence the male characters in the novel? The purposes of this study are to explain how Coco as a dominating woman is depicted in Shanghai Baby and to explain how her domination influences the male characters in the novel. The data source of this study was the novel written by Wei Hui titled Shanghai Baby. The main data was taken from the data source which depicts Coco’s domination and its influence to the male characters. The main data was analyzed by using theoretical framework. This research is a qualitative study. Researchers use psychological approach to analyze the psychological issues in the novel and use a sociological approach to analyze the relations between the main character and the male characters. . The results of this study showed that Coco was a strong and independent woman who owned two men, TianTian and Mark. TianTian was the man who fulfilled Coco’s love desire and Mark was the man who fulfilled Coco’s sexual desire. Coco’s domination gave TianTian an anxiety of losing her and gave Mark an advantage to explore the Asian beauty of Coco’s. Keywords: libido, love, sex, passionate, romantic Abstrak Shanghai Baby merupakan salah satu karya sastra populer karangan Zou Wei Hui. Novel tersebut menceritakan tentang seorang wanita bernama Coco yang berjuang dalam kisah cintanya sendiri. Penelitian ini berfokus pada dominasi Coco dan hubungannya dengan dua pria dalam hidupnya, yaitu TianTian dan Mark dengan menggunakan teori libido oleh Carl Jung dan buku yang berjudul The Transformation of Intimacy karangan Anthony Giddens. Terdapat dua rumusan masalah dalam studi ini: 1. Bagaimana dominasi Coco digambarkan dalam Shanghai Baby? 2. Bagaimana pengaruh dominasi Coco terhadap tokoh pria di dalam novel? Tujuan dari studi ini adalah untuk menggambarkan dominasi Coco dan bagaimana pengaruhnya terhadap tokoh pria di dalam novel. Sumber data studi ini adalah novel karya Wei Hui yang berjudul Shanghai Baby. Data inti diambil dari sumber data yang menggambarkan dominasi Cocodan pengaruhnya terhadap tokoh pria. Data inti dianalisis dengan menggunakan teori yang sudah disebut sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan psikologi untuk menganalisis masalah psikologi dalam Shanghai Baby dan pendekatan sosiologi untuk menganalisis hubungan tokoh utama dengan tokoh pria dalam novel. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa Coco adalah seorang wanita yang kuat dan mandiri yang memiliki dua pria, TianTian dan Mark. TianTian merupakan cinta romantiknya, sedangkan Mark adalah cinta birahinya. TianTian adalah pria yang memberi Coco keindahan cinta, sedangkan Mark adalah pria yang memberi Coco kepuasan seksual. Dominasi Coco membuat TianTian takut kehilangan Coco, sedangkan pengaruh dominasinya terhadap Mark yaitu Mark berkesempatan untuk menikmati kecantikan Asia yang dimiliki Coco. Kata kunci: libido, cinta, birahi, romantik
Inferiority Complex in F. Scott Fitzgeralds The Great Gatsby ITA HUSNIYATI
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.629 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.26899

Abstract

ABSTRACT Inferiority Complex in F. Scott Fitzgerald’s The Great Gatsby Name : Ita Husniyati Reg. Number : 1320154024 Study Program / Year : S1 English Literature / 2013 Faculty : Language and Arts Institution : Surabaya State University Advisor : Hujuala Rika Ayu SS., M. Pd. The Great Gatsby, by F. Scott Fitzgerald is a classic story of the 20th century. Social status at that time was very influential on the lives of people in America which have significant differences in social classes, especially in terms of socialization. As a result of the differences in social class, there are many problems, whether in social or economic status. This study focuses on how the two characters in The Great Gatsby reflect inferiority complex and what drives the characters to have an inferiority complex. Inferiority complex is the feeling of inferiority is the basic factor of what Alfred Adler refers to as the conflict, included inferiority complex; because this feeling is, happen to the psychological characteristics of person who have bad experience in their life. The first problem talks about how Gatsby and Daisy reflect inferiority complex. The second is what drives Gatsby and Daisy to have an inferiority complex. To answer the problems, this study uses the theory of individual psychoanalytic by Alfred Adler and uses his inferiority concept to analyses Gatsby and Daisy’s problem. The result of the study shows that the inferiority complex is happening to Gatsby in reaching for his ambition. He does everything he can to make his life change which was originally nothing and become known. This feeling made him succeed in achieving his goal of getting wealth, but not only wealth became his goal, but love was also a top priority in his life. While Daisy wants to get everything in her life. She is a cunning woman, she uses her inferiority to protect herself and keep her surrounded by wealth. Therefore inferiority complex is a very detrimental thing for those who experience, as successful as anything he gets from this feeling will also fall later on. Key words: Inferiority complex, individual psychoanalytic, social classes, the Great Gatsby. Gatsby, Daisy. ABSTRAK Inferiority Complex in F. Scott Fitzgerald’s The Great Gatsby Name : Ita Husniyati Reg. Number : 1320154024 Study Program / Year : S1 English Literature / 2013 Faculty : Language and Arts Institution : Surabaya State University Advisor : Hujuala Rika Ayu SS., M. Pd. The Great Gatsby, oleh F. Scott Fitzgerald adalah kisah klasik dari abad ke-20. Status sosial pada waktu itu sangat berpengaruh pada kehidupan orang-orang di Amerika yang memiliki perbedaan signifikan dalam kelas sosial, terutama dalam hal sosialisasi. Akibat perbedaan kelas sosial, ada banyak masalah, baik dalam status sosial maupun ekonomi. Studi ini berfokus pada bagaimana dua karakter dalam The Great Gatsby mencerminkan inferiority complex dan apa yang mendorong karakter untuk memiliki inferiority complex. Inferioriti yang kompleks adalah perasaan inferioritas yang merupakan faktor dasar dari apa yang disebut Alfred Adler sebagai konflik, termasuk kompleks inferioritas; karena perasaan ini, terjadi pada karakteristik psikologis orang yang memiliki pengalaman buruk dalam hidup mereka. Masalah pertama berbicara tentang bagaimana Gatsby dan Daisy mencerminkan inferiority complex. Yang kedua adalah apa yang mendorong Gatsby dan Daisy untuk memiliki kompleks inferioritas. Untuk menjawab permasalahan, penelitian ini menggunakan teori psikoanalitik individu oleh Alfred Adler dan menggunakan konsep inferioritasnya untuk menganalisis masalah Gatsby dan Daisy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inferiority complex terjadi pada Gatsby dalam meraih ambisinya. Dia melakukan semua yang dia bisa untuk membuat perubahan hidupnya yang semula tidak ada dan menjadi dikenal. Perasaan ini membuatnya sukses dalam mencapai tujuannya untuk mendapatkan kekayaan, tetapi tidak hanya kekayaan yang menjadi tujuannya, tetapi cinta juga menjadi prioritas utama dalam hidupnya. Sementara Daisy ingin mendapatkan segalanya dalam hidupnya. Dia adalah wanita yang licik, dia menggunakan inferioritasnya untuk melindungi dirinya sendiri dan membuatnya tetap dikelilingi oleh kekayaan. Oleh karena itu inferiority complex adalah hal yang sangat merugikan bagi mereka yang mengalami, sesukses apapun yang ia dapatkan dari perasaan ini juga akan jatuh kemudian hari. Kata kunci: inferioritas yang kompleks, psikoanalitik individu, kelas sosial, Great Gatsby. Gatsby, Daisy.
Wang Lungs Struggle for Wealth in Pearl S. Buck The Good Earth HUDAN AJI SUBEKTI
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.481 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.27077

Abstract

Abstract This thesis is concentrated on the struggle of Wang Lung for their life to reach wealth as the main character in the novel entitled The Good Earth. The purpose of this thesis is written is to reveal the process of Lung to be rich. How Lung can get rich and what is the factor for Lung who has to be rich are the questioner of this thesis. Lung not only work well, but he also changes his life while he gets a suffering moment. This suffering moment is one factor that Lung gets from external caused. However, Lung gets a depressed moment between internal and external. Those are factors that Lung gets the motivation to be undergone and passed it in order to can reach a wealth. Keywords: Struggle, motivation, development for the wealth process. Abstrak Skripsi ini fokus terhadap perjuangan Wang Lung terhadap hidupnya untuk menempuh kekayaan yang merupakan tokoh utama di dalam sebuah novel yang bejudul The Good Earth. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengemukakan sebuah proses dari Wang Lung untuk menempuh kekayaan. Bagaimana Wang Lung menjadi kaya dan Apa sebabnya Lung harus menjadi kaya adalah pertanyaan penelitian dari skripsi ini. Lung tidak hanya bekerja dengan baik, tetapi dia juga harus mengubah hidupnya ketika mengalami masa-masa terpuruk. Keadaan ini adalah salah satu faktor yanf Lung dapatkan dari faktor eksternal. Bagaimanapun Lung mendapatkan tekanan dari internal dan eksternal. Semua itu adalah faktor dimana Lung mendapatkan motivasi dan melewatinya agar dapat mencapai kekayaan. Keywords: Perjuangan, Motivasi, Proses perkembangan dan Kekayaan.
Zarri Banos Oppession in Qaisra Shahrazs The Holy Woman VIVI FATMAWATI
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.509 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.28315

Abstract

Abstrak Penelitian ini menganalisis penindasan Zarri Bano dalam novel The Holy Woman karya Qaisra Shahraz dan bagaimana cara karakter utama bertahan dari penindasan laki-laki. Shahraz telah menggambarkan Zarri Bano sebagai karakter utama yang telah mengalami penindasan oleh laki-laki. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan penindasan wanita dalam novel ini dan untuk mengungkapkan bagaimana Zarri Bano bertahan dari penindasan. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan interpretasi kritis untuk menganalisis data. Peneliatian ini menerapkan konsep penindasan dan teori feminisme radikal. Feminisme radikal oleh Sylvia Walby dikombinasikan dengan konsep penindasan oleh Iris Marion Young dan Ann E. Cudd sebagai gagasan tambahan tentang jenis penindasan yang digunakan untuk menganalisis penindasan terhadap Zarri Bano dan bagaimana cara dia bertahan dari penindasan. Teori dan konsep tersebut digunakan untuk mengungkapka masalah-masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis, penelitian ini mengungkapkan bahwa: Zarri Bano telah mengalami penindasan dalam bentuk eksploitasi, marjinalisasi, dan ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan adalah faktor kontribusi yang membuat Zarri Bano memilih untuk diam yang berdampak pada kesadaran laki-laki. Tokoh utama memiliki beberapa cara untuk menghadapi penindasan. Zarri Bano memilih untuk diam dalam bertahan dari penindasan. Penolakan Zarri Bano terhadap keputusan pria juga merupakan cara Zarri Bano bertahan dari penindasan. Kata kunci: penindasan, patriarki di Pakistan, tradisi, diam, dominasi laki-laki, ketidakberdayaan. Abstract This study analyzes Zarri Bano’s Oppression in the novel by Qaisra Shahraz entitled The Holy Woman and how the way major character to survive from the men’s oppression. Shahraz has portrayed Zarri Bano as the main character who has experienced the men’s oppression. The aims of this study are to depict woman’s oppression in this novel and to reveal how Zarri Bano’s survival from the oppression. In collecting the data, this study uses qualitative method and critical interpretation to analyze the data. This literary study applies the concept of oppression and the theory of radical feminism. Radical feminism by Sylvia Walby is combined with the concept of oppression by Iris Marion Young and Ann E. Cudd as the additional idea about types of oppression are used to analyzed Zarri Bano’s oppression and how the way she survives from the oppression. The theory and concepts are well applied to reveal the statement of the problems. Based on the analysis, this study reveals that: Zarri Bano has experienced oppression in the form of exploitation, marginalization, and powerlessness. The powerlessness is the contributing factor of the culture of silence that may have impact in men’s realization. The major character has some ways to face the oppression. Zarri Bano chooses to be silent in surviving the oppression. Zarri Bano’s refusal toward men’s decision is also the way Zarri Bano to survive from the oppression. Keywords: oppression, patriarchy in Pakistan, tradition, silent, man domination, powerlessness.
Theodore Finch’s Borderline Personality Disorder in Jennifer Niven’s All The Bright Places RAWADAN REZA RACHMAN
LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : The English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.776 KB) | DOI: 10.26740/lk.v7i1.28341

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berfokus pada informasi tekstual dalam novel dan menginterpretasikannya dalam analisis. Data utama diambil dari novel berjudul All The Bright Places karya Jennifer Niven dan beberapa jurnal sebagai data pendukung. Fokus pada penelitian ini adalah karakter utama dalam novel bernama Theodore Finch yang digambarkan memiliki gejala-gejala gangguan kepribadian ambang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gambaran gangguan kepribadian ambang yang dialami Theodore Finch dan faktor-faktor yang menyebabkan ia mengalami gangguan tersebut yang telah dinyatakan dalam rumusan masalah. Gangguan kepribadian ambang adalah gangguan yang menyerang kesehatan mental seseorang yang membuat orang tersebut merasa takut akan diabaikan, memiliki emosi dan kemarahan yang tidak stabil, menyakiti diri sendiri, ketidakseimbangan hubungan antar personal, dan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri. Istilah ambang sendiri merujuk pada kondisi mental penderita yang tidak dapat dikategorikan sebagai psikosis atau neurosis. Teori dari Stern untuk gambaran dan penyebab terjadinya gangguan kepribadian ambang dan konsep dari American Psychiatric Association mengenai gejala gangguan ini diterapkan untuk mengungkapkan masalah yang ada. Analisis mengacu pada tingkah laku Theodore Finch yang mengarah pada gejala gangguan kepribadian ambang dan pengaruh lingkungan keluarga dimana ia diabaikan oleh kedua orang tuanya, ditinggalkan ayahnya karena perceraian, hingga kekerasan fisik yang dilakukan oleh ayahnya. Secara keseluruhan, analisis membuktikan teori Stern bahwa orang tua atau pengasuh merupakan faktor yang menyebabkan anak mengalami gangguan kepribadian ambang karena pengasuhan yang buruk dan kekerasan oleh orang tua merupakan awal dari berkembangnya gangguan kepribadian ambang. Kata Kunci: Gangguan Kepribadian Ambang, Psikosis, Neurosis, Lingkungan Keluarga. Abstract This study uses descriptive qualitative study which focus on textual information on the novel and interpreted it on the analysis. The main data is taken from novel All The Bright Places written by Jennifer Niven and some journals articles as supporting data. The main focus of this study is the main character of the novel named Theodore Finch who is described having symptoms of borderline personaity disorder. This study is purposed to analyze the depiction of borderline personality disorder encountered in Theodore Finch and the factors that caused him to have this disorder which are stated in the research questions. Borderline personality disorder is a disorder that attacks individual’s mental health which make him or her fears of being abandoned, having emotional and uncontrolled anger, self-harm behavior, instability relationship, and the tendency of suicide. The term borderline refers to an individual’s mental state which cannot be categorized as psychosis or neurosis. The theory from Stern for definition of the term and the causes of borderline personalty disorder and concept from American Psychiatric Association about the symptoms of this disorder are applied to reveal the problems. The analysis points out that Theodore Finch’s behavior which leads to borderline pesonality disorder and the influence of family where he is being neglected by both of his parents, left by his father because of divorce, until physical violence commited by his father on him. Overall, the analysis and discussion prove and convince Stern’s theory that parents or caregivers are the factor that caused a child experiences borderline personality disorder because bad nurturing and violence done by parents are the root of borderline personality disorder development. Keywords: Borderline Personality Disorder, Psychosis, Neurosis, Family Environment.

Page 1 of 36 | Total Record : 353