Biasanya salah satu sistem pemadaman kebakaran suatu ruangan besar pada kantor atau bangunan menggunakan sensor asap/api dan sistem pemadaman menggunakan sejumlah saklar kran air berputar diatas ruangan yang memancarkan air serentak ke seluruh ruangan. Hal ini kurang efektif, karena tidak memancarkan air fokus ke titik api. Dengan aplikasi simulasi pemanfaatan fungsi monitor dan kontrol dari beberapa input/output berbeda. Input mikrokontroler menggunakan 4 sensor api TPA 81 dan 1 sensor asap disusun secara thermal array. Kedua sensor tersebut dibandingkan, menurut peluang muncul api dan asap, maka output mikrokontroler menggerakkan pompa air pemadaman dengan pengaturan debit air sesuai ukuran besaran api dan apabila muncul asap dan kondisi api dirasa aman, maka mikrokontroler menggerakkan kipas untuk pembuangan asap. Sistem ini dapat dimonitor oleh alarm dan SMS gateway. Hasil penelitian menunjukkan jarak deteksi titik api/panas maksimal 25 cm, memiliki peluang aktifnya sistem pemadanan kebakaran adalah 71,5 % dan error 10 %,, respons waktu sistem adalah 1,185 s. Sedangkan sistem pembuangan asap adalah 74,7 % dan faktor error adalah 8 %.. Error sistem keseluruhan adalah 9%.
Copyrights © 2021