Pelayanan angkutan container (peti kemas) merupakan sistem pelayanan jasa angkutan barang yang utama dalam proses ekspor dan impor. Dalam penanganan sistem container memerlukan lahan penimbunan. Lahan penimbunan container merupakan tempat usaha yang bergerak dibidang penumpukan peti kemas bagi pelayaran maupun leasing company yang tidak memiliki tempat untuk menyimpan, sedangkan tempat penimbunan yang tersedia di area pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak memadai kapasitasnya. Perhitungan perencanaan tebal perkerasan menggunakan tiga metoda, yaitu: NAASRA, AASHTO 1993 dan Pd. XX 2002 Bina Marga, dengan melakukan perbandingan pada metoda tersebut sehingga didapat tebal pelat yang paling optimal dan efisien. Metoda yang digunakan NAASRA dengan mutu beton K 300 tebal 26 cm biaya Rp. 304.740,30, K 400 tebal 24 cm biaya Rp. 295.816,52, K450 tebal 23 cm biaya Rp. 297.384,98 lebih optimal dan efisien dalam perencanaan pembangunan lahan penumpukan container di PT. KBN Marunda, dibandingkan metoda AASHTO 1993 dan Pd. XX 2002 Bina Marga. Kata kunci: Tebal perkerasan, Lahan penumpukan, Container
Copyrights © 2015