AKSONA
Vol. 1 No. 1 (2021): JANUARY 2021

Hubungan antara Kadar HBA1C dengan Hasil Sural Radial Amplitude Ratio (SRAR) pada Pasien DM Tipe 1 dengan Neuropati Diabetik Perifer

Anny Hanifah (Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia)

Mudjiani Basuki (Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia)

Muhammad Faizi (Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
RSUD Dr.Soetomo, Surabaya, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2021

Abstract

Pendahuluan: Neuropati diabetik perifer merupakan salah satu komplikasi mikroangiopati pada penderita diabetes mellitus. Manifestasi neuropati diabetik perifer paling banyak adalah polineuropati simetris distal, yang menunjukkan gangguan sensorik, motorik, serta penurunan refleks tendon dengan pola length-dependent. Diabetes Mellitus tipe 1 terbanyak diderita pada penderita usia muda, dimana saraf tepi memiliki amplitudo yang relatif masih tinggi, sehingga penurunan amplitudo yang relatif kecil, masih dianggap normal. Perbandingan amplitudo saraf sural dan radial dapat mendeteksi adanya neuropati subklinis. Penderita diabetes mellitus tipe 1 dengan kadar glukosa darah yang tidak teregulasi dengan baik mempunyai risiko 25.6% terkena neuropati diabetik perifer. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1C dengan kejadian neuropati diabetik perifer pada penderita Diabetes Mellitus tipe 1. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan teknik pengambilan subjek penelitian menggunakan consecutive sampling admission yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek penelitian dilakukan pengukuran terhadap kadar HbA1C, amplitudo saraf sural dan radial dan dihitung perbandingan diantara keduanya. Hasil: Pada 38 subjek penelitian didapatkan 31 subjek penelitian dengan Sural Radial Amplitude Ratio (SRAR) rendah dan 7 subjek penelitian dengan nilai SRAR normal. Hasil analisis penelitian didapatkan bahwa pada subjek dengan nilai SRAR rendah lebih besar pada kelompok HbA1C tinggi yaitu 26 subjek (83.87%) dibandingkan dengan kelompok HbA1C normal yaitu 5 subjek (16.13%). Perbedaan tersebut bermakna secara statistik dengan p= 0.021, rasio odd 6.933 (IK 95% 1.173-40.981). Kesimpulan: Terdapat hubungan negatif antara kadar HbA1C dengan kejadian neuropati diabetik perifer pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 1.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

aksona

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology Neuroscience

Description

AKSONA is a scientific journal published by the Department of Neurology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga; Dr. Soetomo General Academic Hospital. AKSONA focuses on original research, case reports, and review articles on all aspects of neuroscience: Neurosurgery, Neuropsychology, Movement ...