Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah bukan asli Indonesia, di penggunaannya sebagai bumbu pelezat makanan. Komponen seperti minyak atsiri, yang terkandung dalam umbi bawang merah, di gunakan untuk penyedap rasa makanan dan digunakan untuk pembasmi bakteri jamur, juga berkhasiat untuk obat-obatan. Pupuk organik yang diberikan pada tanaman bawang merah selain meningkatkan hasil tanaman juga secara tidak langsung akan memperbaiki struktur tanah dan menambah unsur hara tanah. Pupukkandang mengandung unsur-unsur makro dan unsur mikro, kesemuanya membentuk pupuk, yang menyedikan unsur hara dan zat makanan bagi kepentingan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Metode penelitian yang digunakan adalak metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 2 Faktor, masing-masing terdiri dari 4 level dosi pupuk kandang sapi (K) dan dosis pupuk NPK Rustica Yellow terdiri dari 3 level (N). Level dosis pupuk kandang K0 = Tanpa pupuk kandang ( Kontrol ) K1= 1 Kg / plot K2 = 1.5 Kg / plot K3 = 2.00 Kg / plot Level dosis pupuk NPK N0 = Kontrol ( tanpa pupuk NPK) N1 = 80 gram / plot N2 = 90 gram / plot. Pemberian dosis pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20 dan 30 hari setelah tanam dan jumlah anakan pada umur 20, 30 dan 40 hari setelah tanam, berat berangkasan basah per rumpun serta berat kering umbi per plot. Akan tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 40 hari setelah tanam. Dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20 dan 30 hari setelah tanam serta berat berangkasan kering umbi per plot. Tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 40 hari setelah tanam, terhadap jumlah anakan pada umur 20, 30 dan 40 hari setelah tanam dan berat berangkasan basah pernrumpun. Tidak terdapat interaksi terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, berat berangkasan basah dan berat kering akibat dosis pupuk kandang dan dosis pupuk NPK.
Copyrights © 2019