Berkala Arkeologi
Vol 23 No 2 (2003)

Pola Komunitas Gua Di Sampung, Ponorogo

Indah Asikin Nurani (Unknown)



Article Info

Publish Date
11 Nov 2003

Abstract

Masing-masing gua/ceruk menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan gua antara Gua Lawa dengan Ceruk Layah, Ceruk Ngalen, dan Ceruk Sulur menunjukkan perbedaan yang mencolok. Tampaknya Gua Lawa pada komunitas ini dimanfaatkan sebagai gua induk, di mana seluruh aktivitas komunitas berlangsung. Sementara itu Ceruk Layah, Ceruk Ngalen, dan Ceruk Sulur dimanfaatkan untuk aktivitas pendukung. Hal tersebut didasarkan pada perbandingan hasil ekskavasi antara Gua Lawa dengan ceruk-ceruk sekitarnya. Temuan artefak, ekofak dan fitur pada Gua Lawa lebih bervariasi baik kualitas maupun kuantitasnya dibanding ceruk-ceruk sekitarnya yang temuannya cenderung homogen berupa artefak litik. Selain itu, berdasarkan temuan artefak pada Ceruk Layah menunjukkan adanya perkembangan pemanfaatan ceruk. Pada awalnya (lapisan bawah) Ceruk Layah dimanfaatkan sebagai perbengkelan alat batu, selanjutnya pada masa kemudian (lapisan atas) didorninasi temuan tembikar. Sementara temuan ekofak pada ceruk-ceruk sekitar Gua Lawa cenderung minim. Hal tersebut dapat disirnpulkan bahwa pola kornunitas gua di Sampung terdiri atas gua induk dengan kompleksitas budaya yang berlangsung dan gua/ceruk pendukung yang dimanfaatkan untuk aktivitas sekunder.

Copyrights © 2003






Journal Info

Abbrev

berkalaarkeologi

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences

Description

We are a journal on archaeology published by Balai Arkeologi Yogyakarta every May and November each year. This journal seek to promote and shares research results and ideas on archaeology to the public. We covers original research results, ideas, theories, or other scientific works from the ...