<![CDATA[Guru merupakan salah satu ujung tombak dalam sebuah pendidikan. Oleh karena itu, membaca dan menulis sudah menjadi sebuah aktivitas kesehariannya. Ironisnya adalah masih banyak guru dengan kebiasaan membaca dan menulis yang masih rendah sehingga kualitas murid sangat bergantung dengan kualitas guru. Kampanye literasi menulis yang diprakarsai oleh PGRI bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis para guru sehingga menjadi lebih produktif dalam menghasilkan karya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media sosial Whatsapp sebagai media untuk mengkampanyekan program literasi guru menulis serta ntuk mengetahui keberhasilan kampanye literasi guru menulis dengan memanfaatkan media sosial whatsapp pada komunitas PGRI. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori kampanye public relations dengan teori literasi digital. Hasil penelitian menunjukan bahwa kampanye literasi ini mencapai keberhasilan dilihat dari 3 aspek yaitu aspek pengetahuan guru, sikap guru, dan ketrampilan guru dalam menulis.]]>
Copyrights © 2020
