Radikalisme agama telah masuk dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam ranah pendidikan. Paham radikal akan berkembang di tengah masyarakat ketika terjadi ketidakadilan sosial dan hukum, kondisi kemiskinan, serta penyimpangan paham Islam yang dimaknai secara sempit. Oleh karena itu dibutuhkan keterlibatan semua pihak dalam mencegahnya. Pesantren sebagai pusat pendidikan Islam harus mengambil peran dalam upaya pengarusutamaan ide-ide dan sikap moderat dalam beragama yang sesuai dengan nilai luhur Islam yang rahmatan li al-alamin (rahmat bagi semesta alam). Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberi penguatan tentang pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama untuk mencegah radikalisme agar tidak tumbuh di lingkungan pesantren. Penanaman nilai moderasi beragama ini sangat penting untuk menghindari sikap intoleransi, munculnya berbagai konflik, terjadinya perpecahan, serta bersikap ekstrim dalam praktik beragama. Metode dalam kegiatan pengabdian ini menggunakan combine methods, yaitu memadukan pendekatan kualitatif pada pengumpulan data dan metode Community Based Research (CBR), yang memungkinkan bahwa peneliti partisipatif dengan masyarakat dan mitra (pemangku kepentingan) menyiapkan rencana, melaksanakan dan mengevaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan, kondisi awal pemahaman mitra (komunitas pesantren) banyak yang belum mengenal sebutan moderasi beragama, padahal secara sebstansial mereka sudah mengetahuinya melalui pembelajaran kitab-kitab. Komunitas pesantren cukup antusias mengikuti kegiatan pengabdian yang berbasis penelitian ini terlihat dari respons dan ketekunan mereka selama mengikuti kegiatan. Dalam FGD mereka menunjukkan sikap lebih terbuka, mengaku memperoleh banyak pengetahuan baru, dan rasa nasionalismenya meningkat. Hasil kegiatan pengabdian ini merupakan langkah preventif untuk mencegah tumbuhnya radikalisme agama di pesantren.
Copyrights © 2022