Kanker serviks adalah kanker kedua yang paling umum terjadi pada wanita yang tinggal di daerah kurang berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan lesi prakanker serviks. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel adalah akseptor KB yang melakukan deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Segerongan Lombok Barat. Sampel sebanyak 64 orang dipilih secara purposif. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan usia pertama kawin, sirkumsisi pasangan, kontrasepsi hormon, status ekonomi, dan riwayat kanker tidak memiki hubungan yang signifikan dengan lesi prakanker serviks (P > 0,05). Usia pertama kawin memiliki risiko 1,2 kali (OR 1,200), sirkumsisi pada pasangan memiliki risiko 0,9 kali (OR 0,952), kontrasepsi memiliki risiko 1,5 kali (OR 1,589), status ekonomi memiliki risiko 1,7 kali (OR 1,731), dan riwayat kanker pada keluarga memiliki risiko 1,5 kali (OR 1,564) terhadap lesi prakanker serviks. Pemeriksaan Papanicolau digunakan sebagai standar, namun sensitifitas pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat memiliki hasil cukup baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021