Urban : Jurnal Seni Urban dan Industri Budaya
Vol 1, No.1: April 2017

Peran Orang Gila Sebagai Representasi Kritik Sosial Studi Kasus Tiga Film Warkop DKI: Bisa Naik Bisa Turun (1991), Bagi-Bagi Dong (1992), dan Pencet Sana Pencet Sini (1993)

Pamungkas, Satrio (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Oct 2017

Abstract

Film is a form of popular culture which is analysed its stucture and meaning to understand the information or the political indication from its filmaker. Film as a text has been processing of encoding-decoding that including the audience to make meaning. In the case of Warkop DKI comedy film, which was made in 90’s era or late period of New Order before collapsed, they were Bisa Naik Bisa Turun, Bagi-Bagi Dong, dan Pencet Sana Pencet Sini, in satire represented of socio-political critics. Warkop DKI was using ‘madman’ as a representamen of their criticism to against government’s power, because ‘madman’ was thought as a neutral person that could send the critics. Those films presented the figure of government product such as military leader, doctor, and police, which were act by ‘madman’. Madness and humor were wise form to cover the criticism for the government who’s authoritarian.Film merupakan bentuk kebudayaan populer yang dianalisis struktur dan makna di dalamnya untuk memahami muatan pesan atau indikasi politis pembuatnya. Film sebagai teks mengalami proses encoding-decoding yang melibatkan penonton untuk bereaksi penuh dan aktif dalam ruang tertentu. Pada kasus film komedi Warkop DKI yang dibuat pada era tahun 90-an atau pada masa sebelum runtuhnya Orde Baru, yaitu Bisa Naik Bisa Turun, Bagi-Bagi Dong, dan Pencet Sana Pencet Sini, secara satir dan implisit menyampaikan bentuk kritik terhadap wacana yang sedang berlangsung. Dengan cerdasnya, Warkop DKI menggunakan peran orang gila sebagai representamennya, karena mereka dianggap netral (baca: aman) sebagai penyampai kritik. Ketiga film tersebut menghadirkan tokoh tentara, dokter, dan juga polisi dengan citra yang tidak wajar atau gila dalam pandangan umum. Dengan mengambil wujud demikian, kegilaan dan komedi membalut muatan yang sangat politis, bahkan cenderung tidak nampak sama sekali, namun sekaligus menjadi penyelamat dari pemerintah yang reaksioner terhadap kritik.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jurnalurban

Publisher

Subject

Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Urban: Jurnal Seni Urban is published twice a year (Apr and October) issued by the Postgraduate School of the Jakarta Institute of the Arts. Urban provides open access to the public to read abstract and complete papers. Urban focuses on creation and research of urban arts and cultural industries. ...