Remaja adalah kelompok beresiko mengalami masalah kesehatan, sesuai tahap perkembangannya, remaja berada pada masa transisi, pencarian identitas diri, khusus untuk remaja yang ada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), selain mereka terisolasi dari lingkungan luar, kurangnya dukungan keluarga menyebabkan tidak mempunyai harapan untuk masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat harapan masa depan remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung. Penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yang melibatkan 139 remaja di LPKA Bandung. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan skala Likert, item pernyataan berdasarkan instrumen Adult Dispotisional Hope Scale (ADHS) yang dibuat dan dikembangkan oleh Snyder serta telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Alwin Muhammad Reza ke dalam bahasa Indonesia. Dengan hasil uji validitas (0,81) dan uji reliabilitas (0,681). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden di LPKA Bandung memiliki tingkat harapan masa depan yang tinggi yaitu sebanyak 76 responden (54,7%) dan harapan masa depan rendah sebanyak 63 responden (45,3%). Sehingga penelitian ini menyarankan kepada LPKA mempertahankan tingkat harapan yang sudah dimiliki oleh remaja, dan perlu adanya konseling dan edukasi bagi yang mempunyai harapan masa depan yang rendah, guna meningkatkan tingkat harapannya.
Copyrights © 2020