Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGETAHUAN KADER KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN Adistie, Fanny; Maryam, Nenden Nur Asriyani; Lumbantobing, Valentina Belinda Malianti
Dharmakarya Vol 6, No 3 (2017): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.838 KB)

Abstract

Gizi buruk pada balita merpakan permasalahan penting yang harus mendapat perhatian dari berbagai pihak karena dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan anak. Terkait permasalahan gizi buruk diharapkan adanya kepekaan sosial supaya petugas kesehatan bisa dengan segera mengetahui adanya kasus gizi buruk berdasarkan laporan dan segera menindaklanjuti. Para kader kesehatan mempunyai peran penting terkait deteksi dini gizi buruk ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan kader kesehatan tentang deteksi dini gizi buruk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif pada 177 kader yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dengan teknik total sampling. Kuesioner yang digunakan mengacu pada Bagan Tatalaksana Gizi Buruk dari Kementerian Kesehatan RI yang diukur dengan skala Guttman. Hasil penelitian didapatkan bahwa 39% kader mempunyai pengetahuan yang baik, 54,2% kader mempunyai pengetahuan yang cukup dan 6,8% kader mempunyai pengetahuan yang kurang tentang deteksi dini gizi buruk. Merujuk hal tersebut, perlu diadakannya kerjasama dengan pihak Puskesmas untuk merancang suatu program kegiatan dengan tujuan untuk penguatan pendampingan kader kesehatan dalam deteksi dini gizi buruk.  Sehingga dapat meningkatkan kemampuan serta mewujudkan kemandirian kader dalam melakukan peran dan fungsinya dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
KEBUTUHAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA ANAK: LITERATURE REVIEW Adistie, Fanny; Lumbantobing, Valentina; Maryam, Nenden Nur Asriyani; Hendrawati, Sri
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.443 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v3i2.110

Abstract

Providing palliative nursing care to children with terminal illnesses, as well as children in dying conditions is a challenge for the nurses themselves. Nurses must be able to provide optimal pediatric palliative care. The purpose of this literature review is to identify what are the needs of nurses in providing pediatric palliative care. The search strategy is conducted through the Proquest, EBSCO, and Science Direct databases. The keywords used are nurse, needs, palliative care, end of life care, terminal care, children, and pediatric. Inclusion criteria are English-language articles published in 2008-2018. The study was criticized by using the Critical Appraisal Tool from JBI and for mixed method studies using Mixed Methods Appraisal Tool Version 2018. Eight studies met the criteria for review. The results of the review showed that in providing pediatric palliative care nurses need adequate support in dealing with stress and fatigue and require specific education and training related to pain management and end of life communication to improve nurses' abilities and competencies in providing pediatric palliative care.Therefore, it is important for the hospital to facilitate nurses in attending education and training related to pediatric palliative care so that nurses can optimally provide palliative care to children in an effort to improve the quality of life for children and their families. 
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA TENTANG PENYAKIT CAMPAK Rohaniah, Reni; Asriyani Maryam, Nenden Nur; Sukmawati, Sukmawati
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.191 KB) | DOI: 10.32524/jksp.v3i1.640

Abstract

In Garut regency in 2016 has occurred 323 cases of measles extraordinary events (KLB) with 32 people died and the highest number of death is in Kersamenak Community Helath Center as many as 48 cases. An effort to prevent measles is by giving immunizations. The scope of immunization can be influenced by the knowledge and attitudes of mothers about measles immunization. The purpose of this study was to determine the description of knowledge and attitudes of mothers who have toddlers about measles in the Kersamenak Community Health Center in Garut Regency. The study design used quantitative descriptive. The population in this study was mothers who had children under five in the working area of Kersamenak Community Health Center as many as 231 mothers. The sample was taken by purposive sampling technique, the number of samples as many as 146 mothers who have toddlers. The instrument used was made by researcher with a valid test r table ? 0.514 and a reliable Cronsbach alpha test 0.944. Analysis of the data was univariate. The results showed that most of mothers has good knowledge as many as 100 people (68.5%) and almost half of th mothers have favorable attitude as many as 74 people (50.7%). It can be concluded from this research that the mother's knowledge is sufficient because they understands the meaning of measles, how to be infected by measles, signs of measles, complications of measles, prevention of measles, and care for measles. Attitude of the mothers was favorable due to the cognitive, affective and conative attitude of most mothers strongly agree with environmental hygiene, measles symptoms and information on the benefits of measles immunization. It is expected that the Community Health Center can provide more intensive information to the public about measles.
A Literature Review: Parental Needs in The Neonatal Intensive Care Room Sri Hendrawati; Fanny Adistie; Nenden Nur Asriyani Maryam
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 1, No 1 (2018): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.843 KB) | DOI: 10.36780/jmcrh.v1i1.8

Abstract

Infants’ hospitalization in the neonatal intensive care unit (NICU) adversely affect infants and parents. Many activities have been developed to minimize the negative impact of infants’ hospitalization, one of them is applying the family centered care method. The first step of the method is to identify parent’ needs. This literature review is aimed to identify the needs of parents with critically ill infants in the neonatal intensive care unit. Articles were collected from several databases including Medline, CINAHL, EBSCOhost, Google Scholar, PubMed, and Proquest. The keywords were critically ill infants, family centered care, the needs of parents, and neonatal intensive care unit, qualitative, and quantitative studies. The articles reviewed were only articles with full text, written in English, and published during period 2004 to 2017. The study was criticized by the author using the Critical Appraisal Tool from JBI (Joanna Briggs Institute). 10 articles that related specifically to parental needs were discovered. Needs of parents with critically ill infants, including the needs to (1) have a positive acceptance and caring attitude of nurses towards infant and parents; (2) get an accurate information, effective communication, and parents’ involvement in decision making regarding to the condition of the infant; (3) have confident and believe that infant get the best care; (4) have an adequate contact with infant; (5) have opportunity in caring for the infant with the guidance and supervision of nurses; and (6) obtain comfortable neonatal intensive care unit environment. Each parent has a different priority of their needs. This needs identification would help nurses in integrating parents' need for the family centered care approach.  As a result, parents would meet their needs, feel satisfied, and improved the infants’ quality of life.Keywords: Neonatal Intensive Care Unit, Parental Needs
Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Stunting dan Stimulasi Tumbuh Kembang pada Balita Fanny Adistie; Valentina Belinda Marlianti Lumbantobing; Nenden Nur Asriyani Maryam
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.249 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i2.18863

Abstract

Salah satu masalah kesehatan terkait pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita yang dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka pendek maupun jangka panjang adalah stunting. Saat ini, pemerintah berusaha menanggulangi stunting dengan upaya intervensi gizi spesifik. Agar program tersebut dapat berjalan dengan efektif maka deteksi dini anak dengan stunting penting untuk dilakukan selain pemberian stimulasi tumbuh kembang yang tepat bagi anak. Berdasarkan data Puskesmas Jatinangor di Desa Cipacing terdapat 14 anak yang berada pada status stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk pemberdayaan kader kesehatan dalam deteksi dini stunting serta stimulasi tumbuh kembang pada anak. Sasaran pada kegiatan ini adalah kader kesehatan dengan total sampel sebanyak 31 orang. Kegiatan pemberdayaan berupa satu hari pelatihan yang terbagi dalam 3 sesi dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab serta demonstrasi dan re-demonstrasi oleh para kader kesehatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan para kader kesehatan yaitu sebelum dilakukan kegiatan sebanyak 61,3% kader memiliki pengetahuan yang baik dan setelah dilakukan kegiatan meningkat menjadi sebanyak 93,5%. Selain itu, hasil uji statistik menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan pada pengetahuan kader kesehatan setelah dilakukan intervensi (p = 0,000). Namun, untuk aspek psikomotor yang diukur setelah dilakukan pelatihan, didapatkan hampir setengah dari jumlah responden masih berada pada kategori kurang baik. Maka dari itu, diharapkan kegiatan pemberdayaan kader kesehatan dalam deteksi dini stunting serta stimulasi tumbuh kembang pada anak sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan dengan bekerja sama bersama pihak-pihak terkait, sehingga diharapkan memberikan kontribusi atas terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat pada umunya dan anak pada khususnya. Kata kunci: Balita, deteksi dini, kader kesehatan, stunting.
Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Anak Usia 0 – 6 Tahun di Desa Cileles Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Sri Hendrawati; Ai Mardhiyah; Henny Suzana Mediani; Ikeu Nurhidayah; Wiwi Mardiah; Fanny Adistie; Nenden Nur Asriyani Maryam
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.355 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i1.17263

Abstract

Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita tingkat Provinsi Jawa Barat masih jauh di bawah target yang ditetapkan yaitu 90%, termasuk untuk wilayah Kabupaten Sumedang, khususnya Desa Cileles Kecamatan Jatinangor, memiliki cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak masih rendah. Stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) yang dilakukan di Posyandu tidak lengkap, hanya penimbangan dan pengukuran tinggi badan saja. Kader posyandu belum mampu melakukan deteksi dini dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita secara komprehensif. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberdayakan kader posyandu dalam melakukan SDIDTK pada anak usia 0 – 6 tahun. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah kader posyandu di Desa Cileles. Luaran dari kegiatan PKM ini yaitu tersusunnya modul SDIDTK pada anak usia 0 – 6 tahun yang aplikatif dan handbook praktikum deteksi dini tumbuh kembang anak. Metode kegiatan dilakukan dengan beberapa metode yaitu panel expert untuk pembuatan modul SDIDTK dan pelatihan SDIDTK yang terdiri dari kegiatan penyuluhan, small group discussion, praktikum serta simulasi. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan mitra dari 5 buah posyandu di Desa Cileles yang diikuti oleh 25 kader posyandu. Evaluasi dilaksanakan dengan evaluasi kognitif dan psikomotor. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kader posyandu sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan PKM ini. Sejumlah 25 orang kader lulus mengikuti semua tahapan dalam kegiatan PKM ini dengan indikator terdapat peningkatan pengetahuan tentang SDIDTK dan tumbuh kembang pada anak dari nilai rata-rata pretest 41,6 (SD = 18,9) menjadi nilai rata-rata posttest 65,6 (SD = 17,6), dengan rata-rata peningkatan skor 24,0 (SD = 18,3); dan kemampuan psikomotor peserta 100% lulus dalam kegiatan praktikum. Hasil kegiatan ini merekomendasikan agar pelaksanaan pelatihan SDIDTK pada kader posyandu ini perlu dilanjutkan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang, deteksi dini tumbuh kembang, dan intervensi dini tumbuh kembang.Kata kunci: Anak usia 0-6 tahun, deteksi, intervensi dini, kader posyandu, stimulasi, tumbuh kembang
Gambaran Budaya Pemberian MP-ASI di Desa Mundu Pesisir Kabupaten Cirebon Rt. Zulfa Nur Azzah; Ermiati Ermiati; Nenden Nur Asriyani Maryam
Sehat MasadaJurnal Vol 12 No 2 (2018): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v12i2.62

Abstract

The cultural of early complementary feeding in infants is very risky because in the ages of < 6 months old, the digestive system of a baby has not matured completely. However, this culture is still widely practiced in the Desa Mundu Pesisir, where the reports of the puskesmas showed 87.17% of the babies in the village have been given early complementary feeding. This study aims to find out the description of the culture of giving complementary feeding in Desa Mundu Pesisir Kabupaten Cirebon. The study design used was quantitative descriptive method with a random sampling technique that was done on 94 mothers with children aged between 6-24 months. The instruments used in this study was questionnaires made by the researcher. The method was tested for its validity by experts in the maternity field and was declared valid with a range of 0,450-0,773 and reliable with a value of 0,702. The research was carried out from April 2018 to May 2018 in Desa Mundu Pesisir. The results of this research has indicated that the culture of early complementary feeding that is still being carried out are by giving banana (73,4%), giving milk porridge and applying honey onto the baby’s hard palate (62,8%), mothers who did not consume chili (58,5%) and mothers who did not consume shrimp (56,4%) during breastfeeding. Meanwhile the culture that has been abandoned is giving crushed food (87,2%), the giving of air tajin (75,5%), giving of herbal medicine in cekok and early nyapih (76,6%). Based on the results obtained, it can be concluded that the infants in Desa Mundu Pesisir are at risk of developing gastrointestinal disorders because of early complementary feeding. A strategy using appropriate media is therefore needed to change the maternal behavior pattern
PENGETAHUAN KADER KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN Fanny Adistie; Nenden Nur Asriyani Maryam; Valentina Belinda Malianti Lumbantobing
Dharmakarya Vol 6, No 3 (2017): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.838 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i3.14844

Abstract

Gizi buruk pada balita merpakan permasalahan penting yang harus mendapat perhatian dari berbagai pihak karena dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan anak. Terkait permasalahan gizi buruk diharapkan adanya kepekaan sosial supaya petugas kesehatan bisa dengan segera mengetahui adanya kasus gizi buruk berdasarkan laporan dan segera menindaklanjuti. Para kader kesehatan mempunyai peran penting terkait deteksi dini gizi buruk ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan kader kesehatan tentang deteksi dini gizi buruk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif pada 177 kader yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dengan teknik total sampling. Kuesioner yang digunakan mengacu pada Bagan Tatalaksana Gizi Buruk dari Kementerian Kesehatan RI yang diukur dengan skala Guttman. Hasil penelitian didapatkan bahwa 39% kader mempunyai pengetahuan yang baik, 54,2% kader mempunyai pengetahuan yang cukup dan 6,8% kader mempunyai pengetahuan yang kurang tentang deteksi dini gizi buruk. Merujuk hal tersebut, perlu diadakannya kerjasama dengan pihak Puskesmas untuk merancang suatu program kegiatan dengan tujuan untuk penguatan pendampingan kader kesehatan dalam deteksi dini gizi buruk.  Sehingga dapat meningkatkan kemampuan serta mewujudkan kemandirian kader dalam melakukan peran dan fungsinya dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
Tinjauan sistematis: Efektifitas Palliative Home Care untuk Pasien dengan HIV/AIDS Linlin Lindayani; Nenden Nur Asriyani Maryam
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 5 No. 1 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1225.816 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v5i1.347

Abstract

Asuhan palitif untuk pasien dengan HIV/AIDS merupakan elemen inti dari asuhan pasien dengan HIV/AIDS. Asuhan paliatif yang berbasis home care saat ini menjadi elemen penting yang digunakan di berbagainegara. Akan tetapi, tidak ada studi atau tinjauan sebelumnya yang menganalisis efektifitas dari asuhanpaliatif yang berbasis home care pada pasien dengan HIV/AIDS. Tujuan dari tinjauan sistematik ini adalahuntuk mengevaluasi efektivitas Palliative Home Care untuk pasien dengan HIV/AIDS terhadap nyeri,pengendalian gejala, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan kepuasan asuhan, dan efektivitas biaya.Pencarian awal terbatas dilakukan di MEDLINE dan CINAHL. Kedua database tersebut dipilih denganpertimbangan bahwa keduanya merupakan database terbesar di bidang kesehatan dan kedokteran. Kemudiastrategi pencarian lainnya dilakukan pada database lain meliputi: Cochrane Library, UpToDate, Ovid, AIDSCare, Journal of Palliative Care, dan Journal of Palliative Medicine. Studi yang diterbitkan dalam Bahasa Inggrisdan tahun 2000-2016 dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam tinjauan ini. Data diekstrak oleh penulis dandiringkas menggunakan alat ekstraksi data dari JBI (Joanna Briggs Institute). Kami menemukan 4 studi yangmasuk kedalam kriteria tinjauan kami, satu studi randomizes control trial dan tiga studi prospectively control.Hasil dari tinjauan ini menunjukkan bahwa Palliative Home Care terbukti efektif dalam mengontol nyeridan gejala-gelaja lain, mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup pasien, tingginya kepuasan daripasien dan kelurga terhadap asuhan Palliative Home Care berkisar 93% - 96% dan lebih cost-effectivenessdibandingkan dengan Hospital-Based Palliative Care. Dengan demikian, penting untuk mengembangkanPalliative Home Care untuk pasien dengan HIV/AIDS terutama untuk negara dengan sumber daya yang terbatas.
Mucositis Effect on Quality of Life of Hospitalized Children with Cancer Who Received Chemotherapy Sri Hendrawati; Ikeu Nurhidayah; Henny Suzana Mediani; Ai Mardhiyah; Nenden Nur Asriyani Maryam
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 7 No. 1 (2019): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1628.721 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v7i1.1036

Abstract

Mucositis is very common in children with cancer who received chemotherapy. Mucositis in children renders other health problems such as pain, eating problems, insomnia, and emotional problems that directly determine children’s quality of life. The purpose of this research was to identify how the effects of mucositis on quality of life in children with cancer who received chemotherapy. The method used in this research is correlative descriptive analytic with cross-sectional design. Samples taken in this research utilized consecutive sampling technique. The children with cancer who met the inclusion criteria were approached to participate in this research. Sixty children with cancer hospitalized in Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung recruited in this research. Mucositis identification utilized Oral Assessment Guide (OAG). Data quality of life (QoL) would be assessed with PedsQoL Cancer Module 3.0. Data were analyzed by Chi-square correlation test. There are 53 children (88.3%) who experienced mucositis. In contrast, there are only 7 children who didn’t experience mucositis (11.7%). Based on this survey, there are 37 children (61.7%) have bad quality of life. Otherwise, 23 children (38.3%) have good quality of life. This research found that there is a significant relationship between mucositis and QoL of children with cancer. Accordingly, the relationship between mucositis cases and QoL of children with cancer valued at 0.006 (p<0.05). Mucositis cause low QoL in children with cancer compared to them without mucositis. Nurse should increase nursing care for children with mucositis as the side effect of chemotherapy. Suggested efforts are to prevent mucositis complication that will impact QoL, such as giving oral care with honey, keeping humid oral mucosa, and preventing infection