This type of research is action research conducted in two cycles using the Kemmis and McTaggart models. The population is class XI students of SMA Negeri 1 Pagar Gunung, the data collection method uses observation, assignment or assignment, questionnaires and interviews. The instrument in this study is a scale of learning independence, observation and interview guidelines. The criteria for success in this study were 70% of the subjects who had high learning independence. The data analysis used in this research is descriptive quantitative data analysis. The results of the research are action research that is applied using the lecture, modeling, and problem solving methods. The actions taken are applying various methods contained in the learning process such as: lecture method, modeling, discussion groups, demonstrations, and problem solving. The pre-measures carried out by spreading the scale resulted in data on independence in student learning which was still relatively low. In the first cycle consisting of three meetings 23.3% of students who have learning independence are in the high category. In the second cycle, which consisted of three meetings, it increased to 83.3% of students who already had independence in learning in the high category and had reached the target. ABSTRAKJenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan dengan dua siklus dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Populasi adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1Pagar Gunung, Metode Pengumpulan data menggunakan observasi, penugasan atau pemberian tugas, angket dan wawancara. Instrumen pada penelitian ini adalah skala kemandirian belajar, observasi dan pedoman wawancara. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah 70% dari subjek yang memiliki kemandirian belajar tinggi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif.Hasil Penelitian adalah penelitian tindakan yang diterapkan menggunakan metode ceramah, modelling, dan problem solving.Tindakan yang dilakuakan yaitu menerapkan berbagai metode yang terdapat dalam proses pembelajaran seperti: metode ceramah, modeling, diskusi kelompok, demonstrasi, dan problem solving. Pra tindaakan yang dilakukan dengan menyebarkan skala menghasilkan data kemandirian dalam belajar siswa yang masih tergolong rendah. Pada siklus pertama yang terdiri dari tiga pertemuan 23,3 % siswa yang memiliki kemandirian belajar dalam kategori tinggi. Pada siklus kedua yang terdiri tiga pertemuan meningkat menjadi 83,3 % siswa sudah memiliki kemandirian dalam belajar dalam kategori tinggi dan sudah mencapai target.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022