Makalah ini berfokus pada penelitian tentang arti peran para nabi Perjanjian Lama dalam kehidupan sosial-politik bagi para pemimpin gereja yang sering berjuang dan bergulat secara empiris. Dengan menggunakan pendekatan Kualitatif Jenis Studi Sastra penulis berpendapat bahwa tidak bijaksana jika para pemimpin gereja yang kebetulan sebagai warga negara tidak peduli dengan masalah sosial-politik. Paradigma yang muncul dan ditunjukkan oleh para pemimpin gereja cenderung ambigu dan bias: antara ya dan tidak antara mungkin dan mungkin tidak dan tidak hanya secara institusional tetapi juga muncul secara praktis sebagai individu. Perilaku semacam ini masih terlihat jelas dan ditampilkan oleh para pemimpin gereja ketika ada partai demokratis yang biasa disebut pemilihan umum.
Copyrights © 2018